22. CHAPTER 21

406K 38.8K 7.9K
                                    


Update jam 12 malam tuh ada sensasinya.

Jangan baca kalo ngantuk dan berujung tidak komen.

Kasih lah sedekah komen yang banyak, komen is dolar bagi gue🔨

Link per uwuan ada disini...

-Coba kasih inial nama yang kalian sekarang lagi dipikirin.

-Kalian doyan minum susu?

Kalian paling nggak suka sama nyamuk nggak sih..

Udah lah.

Yuk, muncul dari peradaban.

Biasa, yang uwu ditengah..

WARNING ⚠️
OTAK TIDAK DI PERKENANKAN
TRAVEL

5k vote+ 3komen

...

21. TERINFEKSI

Tiap hari berantem, apa kasiatnya mas Heav?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiap hari berantem, apa kasiatnya mas Heav?

...

Jatuh cinta sama lo itu ibarat punya penyakit yang mustahil bakal sembuh. Terus terusan sampe gue mati dengan damai.

- Heaven

"See, gue nggak papa," Heaven mengerakkan pundak lalu kembali merebahkan tubuhnya ke ranjang.

"Pelan-pelan," ucap Mutia meringis, seperti ikut merasakan luka yang ada dipundak tunangannya. Kalau  Elena dan Bastian tidak dirumah, Heaven pasti tidak mau lepas dari Mutia. Rewel dan minta atraksi sana sini.

Seharusnya Heaven dirawat karena lukanya cukup parah, tapi kalau  nurut ya bukan Heaven namanya. Setelah lukanya ditangani dokter, cowok itu bersikeras mau pulang. Tentunya dengan merengek ke Mutia, agar diperbolehkan. Karena, semua itu tergantung persetujuan dari gadisnya. Namanya juga bucen, avv.

"Besok juga sembuh," gumam Heaven.

Mutia menghela napas pasrah, "Infeksi tanggung sendiri loh, Kak," peringatnya.

Heaven berdecak, "Gue udah terinfeksi dari lama,"  masih fokus dengan ponselnya.

Terinfeksi, ish suatu kata yang mengerikan.

HEAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang