63. RENCANA JAHAT

181K 22.9K 7.7K
                                    

HI KANAR UPDATE LAGI❤️

Terimakasih sudah ngambek karena lama ngga up, aku jadi paham kalian sayang banget sama mas Heaven.

Terimakasih sudah ngambek karena lama ngga up, aku jadi paham kalian sayang banget sama mas Heaven

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kita berdua adalah dua orang yang saling takut kehilangan kan, Kak?

Mutia

"Ngga boleh ngambek terus sayang," rengek  cowok berwajah sangar yang sedang ketar ketir karena istrinya dari tadi tak mau berbicara sama sekali.

Padahal Heaven sudah membujuknya berulang kali, tapi yang namanya ibu hamil pastinya malah tambah sensitif jika merasa tidak nyaman.

"Pulang aja yok, kita berantem dirumah."

Mutia tambah melengos, kemudian memberi pembatas bantal guling agar jarak mereka semakin jauh.

"Yang?"

"Sayang?"

"Aku ngga bandel keknya dari pagi, kalem gini," dengusnya sambil mencari cari kesalahan hari ini. Seingatnya sih, tidak ada.  Tidak membuat onar, tidak menjahili puspita, tidak membuat mama Elena pusing juga. Tapi kenapa Mutia tetap ngambek.

"YANK!!"

Sayangnya nada manja Heaven tidak mendapat respon sama sekali. "Sialan!" gumam cowok itu terlihat pening. Dia lalu mengusap wajahnya kasar karena bingung menghadapi Mutia. Coba saja kalau dirumahnya sendiri, Heaven pasti sudah menang dan bisa membentak Mutia yang tiap harinya ngambek. Kalau di rumah orang tuanya bisa bisa Heaven malah yang terkena damprat oma kalau galak.

"Aku udah jelasin, Yang? Masa sih ngga percaya sama penjelasan aku?" ucap Heaven berharap Mutia menoleh, nyatanya malah menutup telinganya.

"Yang?"

"Mutia."

"Ya!"

"Anj-"

"Apa!!" bentak Mutia melotot dan  membuat Heaven tersentak seketika.

"Janji ngga ngomong kasar yang, janji," balas Heaven langsung memeluk  tubuh ringkih istrinya. Berabe kalau semakin jadi, pikirnya.

"Ya udah diem,  tidur, besok kamu sibuk dengan dunia mu kan. Tidur lebih awal, bangun lebih pagi kejar tuh dunia kamu. Ngga usah peduliin aku sama baby," ketus Mutia menahan diri agar tidak menangis.

"Dunia ku kan kamu, mana bisa diem kalau dunia ku lagi kaya gini," balasnya memelankan suaranya.

"Dunia mu, aku? Ck, Kak. Kak. Aku lebih percaya nonton konser BTS pakai BPJS dari pada mesti percaya sama kamu," balasnya dengan marah. Lalu kebiasaan favoritnya yaitu memukul dada suaminya dengan keras.Menyalurkan emosinya.

"Elah, segitunya ngga percaya sama aku Yang. Aku jelasin juga malah jadi pikiran, mending ngga usah deh, ya?" bujuk Heaven lembut, tak ketinggalan tangannya mengusap pucuk kepala gemas dan seketika di dorong oleh Mutia.

HEAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang