49. TESLA

289K 30.3K 15.6K
                                    

HI KANAR UPDATE LAGI

VOTE 15K+ KOMEN 12K

LANJUT

....

(Ganteng banget, anak mama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ganteng banget, anak mama.)

Seperti acara yang diadakan ditahun tahun sebelumnya, sekarang Heaven dan keempat temannya mengunjungi panti asuhan. Bukan tanpa alasan mereka datang kesana, melainkan sedikit berbagi kebahagia dan rejeki.

Tahun ini ada yang berbeda sebelunya, tentunya karena personel bertambah dua, yaitu Vivian dan Mutia yang ikut dalam serta mengunjungi. Sebelum sebelumnya mana pernah Heaven dan Shaka membawa. Yang ada si Shaka malah caper bu guru panti.

Fetty yang memiliki jiwa sosial tinggi pun sekarang sedang mengecek tekanan darah para ibu pengurus panti, nanti dilanjutkan dengan pendidikan kesehatan pada anak dan remaja yang tinggal dipanti itu.

Lain dengan Arnold yang sedang mengecek bangunan bangunan panti itu bersama ketua yayasan. Mengingat niatnya tahun depan sebagai donatur tetap untuk panti itu makanya dari sekarang semua harus dipersiapkan. Sengklek begitu Arnold jiwa sosialnya tinggi, tak heran jika Fetty klepek klpek dibuatnya.

Shaka dan Vivian senang bukan main membagikan snack dan susu kotak pada seluruh anak. Mereka seperti tidak punya beban saat bersama dengan anak anak panti itu, tawanya lepas serta tersirat ketulusan dalam hatinya.

"Damai banget ya Kak," tiba tiba Mutia yang tengah menyaksikan itu semua bersuara.

"Hmm, salah satu obat gue kalo lo tahu," jawab Heaven sarat makna.

"Obat?" beo Mutia.

"Hm, setiap kali gue datang kesini pasti sehabis ditolak sama lo,"

"Kapan aku nolak kamu sih?" Mutia merasa tak terima, sudah cinta baru bilang begini. Kemarin kemana saja Mut.

"Ck, gak ngakuin,"

"Memangnya aku pernah nolak kamu, aku tuh cuma males ngerspon aja tahu gak. Itu pun juga gara gara kamu waktu itu macem macem sama aku di malam tahun baru," kilahnya tidak mau disalahkan. Tapi memang iya, Mutia dulu selalu menolak kehadiran Heaven.

"Sama, Mutmainah!" tekannya sedikit berbisik.

"Beda Kak Heaven," bisiknya balik. Lalu merasa tidak nyaman, dia pun berdiri. Jujur semenjak hamil jadi tidak nyamanan. Padahal baru trimester pertama.

"Gengsi digedein, gak sadar udah gue bikin hamil," ucapan Heaven membuat Mutia tak bisa berkata kata apa lagi. Nyatanya Mutia kalah, kalah dari egonya. Namun memenangkan cintanya.

"Jangan digituin, aku gampang badmood,"

"Ada terus alesan lo, heran gue," Heaven menatapnya dengan intens.

HEAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang