Subject 27

3.4K 526 61
                                    

Halo, apa kabar kalian hari ini?

Ternyata aku sanggup menyelesaikan bab 27 hari ini juga😂

Vote dan komen yang banyak ya❤

Selamat membaca!!!

***

Satu minggu setelah Farengga kabur ke luar negeri..

Reiga kembali membolak-balik berkas perkara kasus penganiayaan dan tindak asusila yang dilakukan Farengga. Membaca pernyataan-pernyataan dari para korban juga saksi. Menganalisis satu per satu bagian dan mempersatukan keping-keping yang belum utuh.

Lalu matanya tertumbuk pada satu pernyataan singkat dari korban yang menyinggung terkait video yang direkam. Bisa dibilang, saat Farengga melakukan aksinya di sana, ada satu orang lagi yang terlibat. Seseorang yang mendokumentasikan kebejatan Farengga.

Bodohnya Reiga yang melewatkan hal penting. Sebuah tindak kejahatan, selalu terbuka dengan adanya pelaku yang lebih dari satu.

Dan di sinilah Reiga sekarang. Duduk di sebuah ruangan kerja milik Abirama Satya yang cukup luas. Khas ruangan milik seorang bos. Mewah dan nyaman.

"Ada perlu apa seorang jaksa mengunjungi pegawai kantoran macam saya?" Abirama tampak begitu tenang menghadapi kedatangan seseorang yang tak terduga. Laki-laki yang terlihat seumuran dengannya yang mengenalkan diri sebagai seorang jaksa dari kantor kejaksaan Jakarta Barat.

"Ada beberapa hal yang mau saya tanyakan terkait kasus yang ditimbulkan salah satu pegawai di biro arsitek milik Bapak."

"Maaf?" Abirama mengernyit tidak mengerti. Atau pura-pura tidak mengerti. "Saya tidak tahu kalau hal seperti ini boleh dilakukan," ucap Abirama.

Yang dimaksud Abirama adalah dengan mendatangi orang-orang untuk dimintai keterangan seperti yang sedang dilakukan Reiga di hadapannya. Apalagi sampai mengganggu kegiatan orang yang bersangkutan. Abirama menilai tindakan tamunya ini sangat tidak sopan.

"Saya juga tidak begitu ingin datang kemari kalau bukan karena satu hal mengganjal dari kasus yang membuat saya tidak bisa melepaskan Farengga dan juga Anda tentu saja," tutur Reiga dengan percaya diri. Matanya menyorot tajam.

Kernyitan samar muncul di dahi Abirama. "Saya tidak mengerti apa maksud Anda bilang begitu."

Reiga tersenyum sinis. Senyum yang hanya akan muncul saat ia berhadapan dengan orang-orang angkuh seperti Abirama. "Tentu saja Anda mengerti maksud saya. Saya tidak perlu menjelaskan detail permasalahan di sini, bukan? Anda satu-satunya teman dekat Farengga yang paling tahu akan perbuatan bejat yang pria itu lakukan. Bukan begitu, Pak Abi?"

Reiga berpegang pada apa yang telah korban beberkan. Korban itu samar-samar mendengar Farengga berbincang di luar kamar dengan seseorang yang tadinya juga ada di ruangan sama saat Farengga menyetubuhi korban. Farengga menyebut nama pria itu dengan panggilan 'Abi'. Mereka berdua tengah membicarakan seseorang dari kantor mereka yang menjadi target berikutnya yang akan Farengga dekati. Hanya ada satu nama Abi yang terlihat dekat dengan Farengga dan bekerja di satu tempat yang sama. Dan itu adalah Abirama. Dari sanalah Reiga berspekulasi bahwa orang yang dimaksud korban adalah Abirama Satya.

Abirama masih tetap tenang meski Reiga mengungkit keterlibatan dirinya. "Saya tidak tahu kalau sikap seorang jaksa bisa sangat tidak tahu malu seperti ini. Kasusnya Farengga sudah ditutup. Untuk apa Anda repot-repot mengulik kasus ini? Sungguh, pekerjaan yang sia-sia."

WALKING DISASTERWhere stories live. Discover now