36 - Ambivalent

2.5K 351 168
                                    

Penyambutan Azumabito telah selesai sekitar satu jam yang lalu. Kiyomi sang duta besar dan para pengawalnya telah dibawa ke kediaman khusus Azumabito. Letaknya tak begitu jauh dari gedung militer.

Usai acara penyambutan dan sedikit berbincang mengenai pesawat model terbaru dan rencana aktivasi rumbling, Grace kembali ke ruangan. Pekerjaan telah menanti.

Tumpukan dokumen dari beberapa negara anti-Marley yang mengajukan kerja sama adalah pokok masalah pekerjaannya belakangan ini.

Setelah berita kemenangan Paradis melawan Marley di festival sekitar satu minggu yang lalu, mendadak banyak negara yang mengirimkan duta juga surat. Mengatakan ingin bekerja sama untuk menggulingkan Marley.

Namun, sampai saat ini Grace tidak menerima kesepakatan mana pun. Dia memiliki hal lebih penting untuk dipikirkan, yaitu bagaimana caranya agar Paradis bisa damai. Grace memikirkan tentang acara konferensi perdamaian.

Ratu Historia dan petinggi militer sudah menyetujui rencana ini. Seharusnya bisa digelar secepat mungkin jika keadaan baik-baik saja.

Tapi pada kenyataannya keadaan di Paradis sedang kacau.

Sebuah kelompok di dalam militer telah melakukan suatu gerakan yang mencurigakan. Awalnya hanya tindakan kecil dan dilakukan secara diam-diam, namun semakin lama tindakan itu dilakukan secara terang-terangan.

Bukti dari gerakan kelompok itu adalah tersebarnya berita mengenai pemenjaraan Eren.

Saat ini puluhan warga biasa berdemo di depan gerbang militer. Meminta agar Eren yang mereka anggap sebagai pahlawan dibebaskan.

Orang-orang tidak ada habis datangnya. Silih berganti sejak tadi pagi. Semakin banyak seirama dengan mentari yang semakin tinggi. Semakin keras menyuarakan kehendak mereka supaya Eren segera dikeluarkan dari penjara militer.

Grace telah meminta Hanji untuk mencari tahu dalangnya. Secara khusus hanya memerintahkan Hanji karena Grace menduga sumber pergerakan sekaligus penyebar berita ini adalah prajurit dari Pasukan Pengintai.

Selain itu, Grace sudah memberi tugas pada dua komandan yang lain. Dot Pixis beserta Pasukan Penjaga untuk mengawasi Yelena dan Prajurit Relawan yang kini menjadi tahanan rumah. Lalu, Nile Dok dan Polisi Militer ditugaskan untuk menjaga area istana.

"Nona, tidak bisa kah kami bertemu Eren sebentar saja?"

Grace memandang kosong puluhan orang pendemo yang terlihat dari kaca jendelanya. Pertanyaan Mikasa yang terlontar dia diamkan sementara karena sedang mencari jawaban yang tepat agar tidak menyakiti hati sang gadis.

Perihal Eren yang dipenjara sudah menjadi konflik dalam militer sejak pertama kali Grace mengumumkan. Banyak yang pro namun banyak pula yang kontra.

Dua orang yang datang ke ruangannya saat ini, Mikasa dan Armin, adalah sahabat terdekat Eren. Memutuskan mereka berdua sebagai pro atau kontra bukanlah hal yang mudah.

"Maaf. Aku tidak bisa mengizinkan kalian menemuinya," Grace akhirnya menjawab.

Sudah seminggu lebih sejak mereka kembali dari Liberio dan selama itu pula Eren tidak dibiarkan menemui angkatan 104 atau siapa pun yang berpotensi mencurigakan.

Mikasa dan Armin tidak masuk pengecualian. Meski Grace mengenal baik keduanya, sang Jenderal sama sekali tidak menurunkan rasa curiga.

"Tolong, Nona. Kami hanya ingin berbicara dengan Eren," pinta Armin. Nada suaranya terdengar sendu.

Grace berbalik. Ditatapnya Mikasa dan Armin bergantian. Keduanya terlihat sama sedih dan murung.

"Tidak bisa. Aku belum tahu siapa saja yang berada di pihaknya. Membiarkannya menemui orang lain hanya akan memperkeruh keadaan. Maafkan aku." sekali lagi Grace menolak.

𝐂𝐋𝐀𝐑𝐈𝐓𝐘 ✦ ᴀᴛᴛᴀᴄᴋ ᴏɴ ᴛɪᴛᴀɴ ✔Where stories live. Discover now