25 - Shiganshina

3.2K 408 46
                                    

Keempat elit Pasukan Pengintai dan beberapa prajurit lain berkumpul di ruangan Komandan, membicarakan hal yang baru di dapatkan dari Keith Shadis sang Komandan ke-12.

Grace, Levi, Hanji, bersama Eren dan teman-teman Eren dari angkatan 104 baru saja menemui Keith yang masih menjadi Kepala Pelatihan Calon Prajurit di tempat pelatihan yang dikelilingi tebing.

Mereka datang kesana setelah Eren mengatakan jika dia teringat ada satu orang yang bertemu dengan Ayahnya ketika dinding Maria dijebol. Eren mengetahui itu dari ingatan yang di dapatkannya ketika berada di tanah Reiss setelah Historia dan Rod menyentuhnya. Setelah berpikir dengan cukup keras, akhirnya Eren bisa mengingat jika orang yang dia lihat itu adalah Keith Shadis sebelum kepalanya botak.

Dari Keith Shadis mereka mendapatkan informasi jika Grisha Yeager, ayah Eren, adalah manusia yang berasal dari luar dinding. Grisha juga memiliki kekuatan titan yang sama seperti Annie, Reiner, dan Bertholdt. Bedanya, Grisha mendukung umat manusia yang berada di dalam dinding.

Sejak masuk ke dalam dinding, Grisha mencari keluarga kerajaan seorang diri. Dia juga mengatakan pada Eren jika kebenaran berada di ruang bawah tanah rumah mereka.

Erwin menduga jika sesuatu dalam ruang bawah tanah rumah Eren adalah sesuatu yang sangat ingin diungkap oleh Grisha tetapi tidak bisa dilakukan meski sangat ingin. Mungkin saja isinya berhubungan dengan ingatan yang telah dihapus oleh Raja pertama.

"Persiapan sudah selesai hari ini. Rencana untuk merebut dinding Maria akan dimulai dua hari lagi," ucap Erwin diakhir pembahasan mereka.

"Kalian ingin tahu apa yang ada di ruang bawah tanah itu? Ayo kita lihat bersama. Bukankah itu tugas dari Pasukan Pengintai?"

Seperti biasa, Erwin dengan kemampuan bicaranya yang menakjubkan. Seisi ruangan kecuali Levi tersenyum lebar karena melihat sang Komandan juga tengah tersenyum.

Hanji dan orang-orang lainnya lalu mulai membicarakan jika mereka ingin makan daging untuk makan malam sebelum memulai ekspedisi. Mereka membicarakannya sambil berjalan keluar meninggalkan ruangan Komandan. Menyisakan Erwin, bersama Grace yang masih duduk di dekatnya, dan Levi yang baru saja menutup pintu rapat-rapat.

"Ada apa?" tanya Erwin begitu suara orang-orang tadi tidak terdengar lagi.

"Memang agak buru-buru tapi, apa yang akan kau lakukan setelah merebut dinding Maria?" tanya Levi yang bersandar pada pintu.

"Ya, pertama-tama mungkin rencana pertahanan dulu..." jawab Erwin dengan santai.

"Setelah itu?" Levi bertanya lagi.

"Melenyapkan ancaman," jawab Erwin sekali lagi.

Erwin lalu berkata jika di luar dinding sepertinya ada manusia-manusia yang menginginkan titan memakan semua manusia dalam dinding. Mereka akan mendapat jawabannya setelah pergi ke ruang bawah tanah rumah Eren.

Grace memilih untuk tidak bersuara. Dia menyimak percakapan dua laki-laki di depannya dengan tenang. Perempuan bermanik zamrud ini melirik Levi. Wajah laki-laki itu tampak begitu suram dengan sorot mata yang redup. Sedangkan Erwin, tampak biasa dengan wajah kakunya.

"Aku bertanya karena mungkin kau tidak akan hidup lebih lama. Kau tak bisa bergerak seperti biasanya,"

Levi benar. Erwin telah kehilangan satu tangannya. Laki-laki pirang itu tidak akan bisa bergerak seperti dulu.

"Biar Grace atau Hanji yang memimpin. Kau bisa mati. Tunggu saja kabar baiknya dari sini!" ujar Levi dengan nada menusuk.

Grace tersenyum. Levi benar-benar mengkhawatirkan keadaan Erwin. Ikatan mereka telah menjadi begitu kuat selama enam tahun bersama.

𝐂𝐋𝐀𝐑𝐈𝐓𝐘 ✦ ᴀᴛᴛᴀᴄᴋ ᴏɴ ᴛɪᴛᴀɴ ✔Where stories live. Discover now