17 - Female Titan

4.4K 545 74
                                    

Hari untuk melaksanakan ekspedisi ke-57 akhirnya tiba. Para prajurit Pasukan Pengintai berbaris dengan rapi sesuai formasi yang telah direncanakan.

Grace berbaris di belakang Erwin. Hanji bersama regunya berada di sebelah kirinya. Lalu, Mike dan Nanaba bersama regunya berada di sebelah kanan. Sedangkan Levi, dia berada di barisan tengah belakang. Bersama regunya dan Eren.

Banyak hal yang terjadi sebelum hari ini datang. Tewasnya Bean dan Sawney, titan yang sedang diteliti. Hal itu menimbulkan sebuah tanda tanya besar tentang siapa dalang dibaliknya. Pada saat itu juga, semua peralatan prajurit dan calon prajurit diperiksa untuk menemukan pelaku, tetapi nihil. Akhirnya hal itu membuat Erwin memintanya untuk melakukan penyelidikan.

Grace melakukan penyelidikan selama tujuh hari. Mengawasi orang-orang yang sudah dia curigai. Selama tujuh hari itu pula dia tidak pergi ke markas lama untuk melihat kondisi Levi dan Eren. Dari yang dia dengar dari Moblit, Hanji beberapa kali menyuruh Eren berubah menjadi raksasa. Meskipun, tidak selalu berhasil.

Lalu, kejadian yang paling menyeramkan namun lucu adalah ketika Eren berubah menjadi titan hanya karena ingin mengambil sendok yang jatuh. Keempat anggota regu Levi bersiap untuk membunuh Eren, tapi untung saja Levi berada di sana dan bisa menghentikan perbuatan yang akan dilakukan anggotanya.

Perempuan berambut cokelat ini menghadap Erwin ketika telah yakin dengan dugaannya dan mengumpulkan cukup banyak bukti. Memberi tahu sang Komandan dengan detail tentang orang yang dia curigai sebagai pelaku dibalik kematian Bean dan Sawney, juga orang yang dia curigai memiliki kekuatan titan seperti Eren.

Sejak peristiwa berubahnya Eren dulu, Grace tidak pernah bisa tenang. Dia selalu berpikir jika ada orang lain yang sama seperti Eren. Karena itu dia melakukan penyelidikan sendiri tanpa perintah Erwin.

Setelah mendengar beberapa bukti yang diberikan Grace, Erwin benar-benar semakin yakin untuk melakukan misi terselubung dalam ekspedisi nanti. Namun, Erwin hanya membicarakan rencananya itu pada Grace dan Mike. Mencegah agar tidak ada informasi yang bocor mengenai ini.

Selain rencana itu dan penelitian Hanji terhadap Eren, penerimaan prajurit baru dari angkatan 104 juga telah dilakukan. Seperti yang diduga, tidak banyak yang bergabung dengan Pasukan Pengintai. Tetapi, baik Erwin mau pun Grace merasa itu sudah lebih dari cukup.

Ada sembilan prajurit baru yang bergabung. Mikasa Ackerman, gadis berambut hitam pendek. Armin Arlert, anak laki-laki berambut pirang. Jean Kirstein, anak laki-laki yang dulu beradu kepala dengan Keith. Connie Springer, anak laki-laki nyaris botak. Sasha Blouse, si gadis kentang. Christa Lenz, gadis manis berambut pirang. Ymir, gadis tinggi yang tomboy. Reiner Braun, anak laki-laki bertubuh besar. Lalu yang terakhir, Bertholdt Hoover, anak laki-laki jangkung yang kurus.

Mereka adalah sembilan prajurit yang tetap berdiri di depan panggung ketika Pasukan Pengintai merekrut lulusan 104.

Saat itu, Grace bisa melihat lima dari sembilan orang ini takut. Seperti belum yakin akan keputusan yang diambil untuk bergabung dengan Pasukan Pengintai. Tetapi, mereka tetap berdiri tegap walau pun dengan tubuh gemetar.

Kesembilan prajurit baru itu akhirnya mendapat pengajaran mengenai formasi-formasi dalam Pasukan Pengintai. Ya, karena ekspedisi akan dilakukan tak lama setelah mereka bergabung. Dieter Ness, adalah orang yang bertanggung jawab mengajari mereka.

"Persembahkan jantung kalian!" Erwin berseru dengan lantang.

Disambut teriakan dengan kalimat serupa dari para prajurit sambil mengangkat pedang mereka.

Tak lama setelah itu, gerbang dinding Rose dibuka lebar. Membuat pemandangan di luar dinding terlihat jelas.

"Maju!"

𝐂𝐋𝐀𝐑𝐈𝐓𝐘 ✦ ᴀᴛᴛᴀᴄᴋ ᴏɴ ᴛɪᴛᴀɴ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang