02 - A Messy Feeling

7.9K 995 594
                                    

"GRACE!!!"

Erwin meneriakkan namanya. Sepertinya laki-laki pirang klimis itu juga mengkhawatirkannya sama seperti Mike.

Tak lama kemudian, Grace berhasil mendekati tengkuk titan yang diincarnya lalu menebasnya dengan cepat. Darah titan menciprati bajunya namun segera menghilang menjadi uap.

Ini adalah titan pertama yang dibunuhnya. Grace tersenyum tipis. Dia kembali berayun menuju titan lain dan menebasnya dengan cepat.

Seiring dengan adrenalinnya yang meningkat, Grace menambah kecepatannya hingga berhasil menumbangkan empat titan lima meter dan enam titan tujuh meter. Dia kembali berayun menuju White dan berdiri di atas kudanya untuk melihat apa yang dilakukan oleh prajurit lain di tempat yang tak jauh darinya.

"Grace!"

Mendengar namanya dipanggil lagi, Grace menoleh ke belakang. Erwin sedang melaju ke arahnya. Dilihatnya raut muka sang laki-laki klimis lebih kaku dari biasanya.

"Kau benar-benar nekat!"

Grace menggeleng, "Tidak. Aku melakukan sesuai kemampuanku, Erwin!" jawabnya sembari kembali duduk di atas kudanya.

Erwin menghela napas, "Syukurlah kau baik-baik saja,"

Sekitar tiga menit berlalu, Mike akhirnya kembali bergabung dalam barisan. Mereka lalu melaju dengan kecepatan tinggi.

"Nona Grace, kemampuanmu benar-benar hebat!" puji Mike.

Grace bisa melihat laki-laki pengendus itu mengacungkan dua jempol padanya. Membuat Grace tertawa kecil karena tidak menyangka jika Mike bisa melakukan hal yang menurutnya cukup konyol.

Tawa Grace langsung terhenti ketika melihat mayat prajurit yang tidak utuh berserakan di jalan yang mereka lalui. Tiba-tiba matanya menjadi panas dan dadanya sesak.

"Ini perbuatan titan," jelas Erwin seolah mengetahui keterkejutan yang dirasakan Grace.

Netra zamrud Grace meredup. Baru saja dia merasa bersemangat untuk membunuh banyak titan, dan kini semangatnya berubah menjadi amarah. Meskipun dia tinggal di underground, Grace tidak pernah terbiasa melihat banyak darah. Apa lagi mayat yang tubuhnya tak utuh.

Tangannya yang memegang tali kekang kuda mengepal erat. Dia memejamkan mata sejenak lalu menghembuskan napas pelan untuk meredam amarah dan gejolak tak mengenakkan di hatinya.

'Ini sungguh mengerikan...'

.

.

.

Pasukan Pengintai kembali ke dalam dinding setelah menyelesaikan ekspedisi. Seperti yang diperkirakan, pasukan yang kembali dalam keadaan hidup hanya sebanyak tujuh puluh persen dari jumlah pasukan keseluruhan.

Grace menatap datar orang-orang yang menangis ketika menerima potongan tubuh dari orang yang mereka sayangi. Raungan dan jeritan pilu memenuhi pendengarannya. Dia tidak pernah menyangka akan melihat hal semenyedihkan ini di akhir ekspedisi pertamanya.

Banyak prajurit yang telah tewas, namun tidak ada yang tersisa karena titan telah memakan tubuh mereka dalam keadaan utuh. Saat melihat rekan-rekannya dimakan di depan mata, Grace benar-benar kehilangan kendali untuk sesaat. Dia tidak menebas hanya tengkuk, tapi seluruh badan titan hingga titan yang memakan rekannya itu mati tak berbentuk.

Untunglah Erwin dan Mike berada disana dan cepat menyadarkannya.

Sampai di markas Pasukan Pengintai, sekitar lima orang berseragam dengan logo yang berbeda tampak berdiri di dekat air mancur. Komandan Keith menghampiri mereka, lalu mereka mulai membicarakan sesuatu dengan raut wajah yang tak menyenangkan.

𝐂𝐋𝐀𝐑𝐈𝐓𝐘 ✦ ᴀᴛᴛᴀᴄᴋ ᴏɴ ᴛɪᴛᴀɴ ✔Where stories live. Discover now