04 - Belief

7.1K 853 286
                                    

Pintu ruang komandan terbuka, diikuti keluarnya dua orang. Salah satunya adalah Flagon. Dua orang itu menatap tidak suka pada Grace yang sedang bersandar pada dinding dengan tangan bersedekap. Grace hanya balas menatap dengan datar.

Meskipun sudah bekerja keras selama satu tahun lebih di Pasukan Pengintai, tetap saja ada beberapa orang yang masih tidak menyukainya karena tempat asalnya.

Tak lama kemudian keluar lagi satu orang laki-laki. Dia menatap Grace dengan lembut dan melemparkan senyum. Tentu Grace membalas dengan senyum yang manis.

Lalu, Erwin keluar. Laki-laki pirang klimis itu berwajah datar seperti biasa. Dia berjalan dengan langkah besar, melewati Grace. Perempuan bersurai cokelat itu pun langsung mengikuti Erwin.

"Biar kutebak, Flagon pasti menentangnya, kan?" tanya Grace ketika berhasil menyamakan langkahnya dengan Erwin.

Erwin mengangguk, "Seperti dugaanmu. Tapi, Komandan Keith berada di pihakku,"

Grace tersentak, "Benarkah?" tanyanya tidak percaya. Entahlah, kebanyakan hal yang dilakukan Keith selalu membuat Grace terkejut.

Sama seperti dulu saat dia berpikir Keith tidak menyukainya karena dia berasal dari underground, tapi ternyata komandan sangar itu justru membelanya di depan Jenderal dan Komandan dari dua cabang militer yang lain. Sekarang, Keith melakukannya lagi dengan menyetujui keputusan Erwin untuk memasukkan Levi ke dalam Pasukan Pengintai.

"Bagaimana dengan ketiga temanmu?" tanya Erwin tanpa menatap Grace.

"Mereka tampak senang. Kecuali Levi tentunya," Grace terkekeh pelan diakhir ucapannya mengingat wajah Levi yang selalu tampak tak berminat melihat dunia atas. Berbanding terbalik dengan Farlan dan Isabel yang bersemangat.

"Sebentar lagi Komandan Keith akan memperkenalkan mereka. Kita ke halaman!"

Grace mengangguk dan mengikuti Erwin menuju halaman depan markas Pasukan Pengintai.

Para prajurit yang lain juga mulai berdatangan dan berbaris rapi. Mereka berdiri dengan tegap.

Sang Komandan akhirnya datang tak lama kemudian, bersama dengan tiga orang yang mengikuti.

Grace yang berada di belakang Erwin mencuri pandang beberapa kali kepada Levi, Farlan, dan Isabel yang kini berdiri di sebelah Keith. Sama seperti dirinya satu tahun lalu, kini Keith juga akan mengumumkan mengenai bergabungnya mereka.

"Mulai hari ini, ada tiga anggota baru yang akan berjuang bersama kalian semua!"

"Perkenalkan diri kalian!"

Para prajurit yang tadi fokus terhadap sang Komandan kini beralih menatap tiga prajurit baru.

Farlan dan Isabel berdiri dengan senyum di wajah mereka. Sementara Levi menyilangkan tangannya sombong dengan wajah tanpa ekspresi.

Levi menatap Grace dan Erwin bergantian sebelum akhirnya menyebutkan nama, "Levi." ucapnya dengan gestur yang masih tidak berubah.

Setelah ucapan singkatnya itu, para prajurit menatap Levi terkejut. Mungkin terkejut dengan ketidaksopanannya. Bahkan Hanji sampai memasang wajah bodohnya.

"Levi, pertama-tama kau harus belajar untuk lebih sopan!" omel Komandan Keith pada Levi membuat Grace menggigit bibir bawahnya untuk menahan tawa.

"Selanjutnya!"

"Aku Isabel Magnolia! Senang bertemu dengan kalian!" Isabel memperkenalkan dirinya dengan penuh semangat.

"Aku Farlan Church!" ucap Farlan sambil menaruh tangan kanan pada dada kirinya.

𝐂𝐋𝐀𝐑𝐈𝐓𝐘 ✦ ᴀᴛᴛᴀᴄᴋ ᴏɴ ᴛɪᴛᴀɴ ✔Where stories live. Discover now