09 - New Duty

5.4K 654 277
                                    

Tahun 846

"Aku akan memberikan tugas baru untuk kalian,"

Komandan Erwin yang sudah satu tahun menjabat kini berdiri di depan ke-lima anggota regunya yang sedang berdiri tegap. Menatap mereka satu per satu dengan serius.

"Kalian akan menjadi ketua regu."

Ucapan Erwin membuat empat diantara lima orang itu sedikit terkejut. Itu artinya, regu Erwin akan dibubarkan. Tidak ada omongan apa pun mengenai ini sebelumnya, jadi Mike, Levi, Hanji, dan Nanaba benar-benar tak menyangka Erwin akan mengambil keputusan seperti ini.

"Untuk anggota, aku membebaskan kalian memilihnya sendiri," jelas Erwin.

"Levi aku ingin kau membuat regu khusus untuk bertarung di garis depan. Mike dan Nanaba, aku ingin regu yang kalian bentuk juga fokus pada penyerangan. Sedangkan Hanji, aku ingin regumu fokus pada observasi," tambah Erwin.

Ke-empat orang yang disebut sontak bingung, mengapa nama Grace tidak disebut oleh sang Komandan.

"Untuk Grace, kau tetap menjadi tangan kananku," perkataan Erwin akhirnya menjawab pertanyaan ke-empat orang yang lain.

Grace yang telah mengetahui keputusan Erwin dari tadi malam hanya mengangguk menanggapi perkataan sang laki-laki pirang.

Setelah mengatakan beberapa instruksi dan kalimat terima kasih karena sudah menjadi regu Erwin, sang Komandan beralis tebal itu akhirnya membubarkan kelima orang di depannya.

Ke-lima orang itu pun keluar dari ruangan Erwin lalu berjalan menuju ruang makan dengan diam. Biasanya Hanji akan berisik, tapi perempuan berkacamata itu kini diam saja. Mungkin masih terkejut dengan pembubaran regu mereka.

Erwin memberi waktu satu minggu untuk mereka membentuk regu baru. Memilih anggota bukanlah hal yang mudah, Erwin tahu itu, jadi dia memberi waktu yang cukup lama agar regu yang mantan anggotanya bentuk bisa menjadi regu yang baik atau bahkan lebih baik dari regu Erwin.

"Kau tahu Erwin akan melakukan ini?" tanya Levi pada Grace. Mereka berdua berjalan paling belakang.

Grace menoleh dan mengangguk, "Semalam dia memberitahuku,"

Laki-laki berambut undercut itu mendengus, "Si alis tebal itu benar-benar seenaknya sendiri," gumamnya pelan.

Mendengar Levi bicara seperti itu Grace terkekeh pelan. Dia tahu jika Levi sedikit kecewa dan sedih karena regu mereka bubar. Meski pun laki-laki itu terlihat biasa saja dari luar.

Ketika sampai di ruang makan, semua meja telah terisi penuh. Kecuali satu meja di pojok yang selalu digunakan oleh regu Erwin. Hm, para prajurit sudah hafal dengan kebiasaan mereka yang makan di meja pojok, jadi tidak ada yang menempatinya.

Grace jadi berpikir, apakah kini mereka akan makan secara terpisah karena keempat rekannya akan memiliki regu baru masing-masing? Membayangkan itu entah kenapa dia menjadi sedih.

"Jangan berwajah seperti itu!"

Teguran Levi menyadarkannya dari lamunan. Perempuan mungil ini lalu tersenyum tipis pada Levi, "Maaf!" ucapnya.

Tangan kanan Levi bergerak mengusap kepalanya pelan, "Tak perlu khawatir. Aku akan selalu makan bersamamu,"

Perkataan yang diucapkan Levi membuat jantungnya berdesir. Laki-laki berambut undercut ini selalu bisa membaca apa yang sedang dia rasakan dengan tepat.

"Terima ka-"

"Hei kalian! Ayo cepat ambil jatah kalian!" teriak Hanji memotong perkataan Grace.

Grace segera mengangguk dan menarik Levi, menuju tempat untuk mengambil makan siang mereka. Dia mengambil milik Levi lebih dulu lalu memberikannya pada sang pemilik manik keabuan. Setelah itu, baru dia mengambil miliknya sendiri.

𝐂𝐋𝐀𝐑𝐈𝐓𝐘 ✦ ᴀᴛᴛᴀᴄᴋ ᴏɴ ᴛɪᴛᴀɴ ✔Where stories live. Discover now