05 - Tears

6K 786 201
                                    

Kabut menghalangi penglihatannya, namun Grace tidak takut dan terus melangkah maju. Dia justru mempercepat laju White karena sangat khawatir pada Levi, Farlan, dan Isabel.

Grace melihat banyak mayat berserakan dengan tubuh tak utuh. Darah mereka yang mengalir membentuk kubangan air karena adanya air hujan. Menciptakan bau anyir yang sangat menyengat dari semua arah.

Sekitar tiga menit berlalu dan Grace akhirnya berhasil menemukan Levi. Laki-laki itu berdiri dengan kepala tertunduk. Di belakangnya terdapat satu titan yang telah tumbang dengan badan yang mulai menguap. Tubuh Grace langsung membeku begitu menyadari di dekat Levi terdapat kepala berambut merah. Tak jauh dari sana, Grace juga melihat sebuah tubuh yang tidak utuh dengan kepala berambut pirang gelap.

Grace menggigit bibir bawahnya keras. Itu adalah kepala Isabel dan tubuh Farlan.

Suara derap langkah kuda mulai terdengar dari berbagai arah setelah beberapa menit. Grace memperkirakan ada sekitar enam prajurit sedang mendekat ke tempatnya sekarang.

"Nona?"

Grace menoleh ke sebelah kirinya, melihat Mike yang kini sedang menatap Levi. Grace beralih menoleh ke sebelah kanannya dan Erwin ada di sana juga sedang menatap Levi.

Hujan reda tak lama kemudian. Langit kembali cerah. Menampakkan matahari yang sempat tertutup awan mendung.

Grace turun dari kudanya dan berjalan mendekati Levi. Laki-laki itu masih menunduk. Grace yakin, jika Levi sangat terpukul dengan kejadian ini. Jadi, dia diam, tidak menanyakan apapun pada Levi. Hanya berdiri di dekat sang laki-laki berambut undercut sambil menatapnya.

Erwin dan Mike ikut turun dari kuda. Mike mendekati tubuh titan yang kini tinggal tulang, sedangkan Erwin menghampiri Levi.

"Jadi kau satu-satunya yang selamat? Sungguh menyedihkan,"

"ERWIN!" Grace berteriak marah.

Levi menggeram dan bergerak maju menyerang Erwin dengan pedangnya, namun berhasil ditahan oleh sang laki-laki pirang.

Mike menjadi bersiaga karena melihat tindakan yang dilakukan Levi. Laki-laki pengendus itu bersiap menarik pedang dari pinggangnya.

"Aku akan... membunuhmu! Itu tujuanku kesini!" ucap Levi pada Erwin penuh amarah.

Grace mengepalkan tangannya. Levi benar-benar terpukul dengan kematian Farlan dan Isabel.

Erwin merogoh tas kecil di pinggangnya, mengambil lalu melemparkan satu gulung dokumen ke tanah yang masih basah karena air hujan bercampur darah.

"Dokumen laporan Grace yang berisi tentang kejahatan Lobov, itu palsu. Dokumen yang asli sudah ada di tangan Darius Zackley."

Mata Levi membelalak, terkejut mendengar penuturan Erwin.

"Lobov sudah berakhir." Erwin mengatakannya dengan begitu tenang. Tidak terganggu dengan pandangan tak mengenakkan Levi yang ditujukan padanya.

Tatapan Levi menajam, "Kau sudah tahu itu dari awal. Kau sudah tahu kalau kami mengincarmu, tapi kau-"

Grace menahan tubuh Levi yang ingin menyerang Erwin dengan cara memeluknya dari belakang. Perempuan berambut cokelat ini menarik Levi mundur dua langkah. Levi akhirnya terduduk lemas dengan tatapan kosong. Begitu pula dengan Grace yang ikut terduduk, tubuhnya gemetar hebat mengingat keadaan akhir Farlan dan Isabel. Dia lalu menunduk, menyandarkan kepalanya pada pundak kanan Levi dan menutup mata, berusaha untuk menenangkan dirinya.

"Jangan menyesalinya! Jika kau menyesal, masa depanmu akan suram dan membuatmu sulit mengambil keputusan." ujar Erwin membuat Levi mengangkat kepala dan menatap manik sapphire Erwin dengan lemah.

𝐂𝐋𝐀𝐑𝐈𝐓𝐘 ✦ ᴀᴛᴛᴀᴄᴋ ᴏɴ ᴛɪᴛᴀɴ ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora