28 - The Sea

3.4K 445 160
                                    

Eren duduk bersebelahan dengannya. Duduk bersila beralaskan tanah berumput, di bawah pohon rimbun. Melihat matahari yang baru saja terbit beberapa saat yang lalu dari tebing tinggi.

Mereka berdua telah duduk di tempat ini sejak langit masih gelap. Hanya duduk diam, sibuk dengan pikiran masing-masing. Awalnya hanya Grace dan tiba-tiba saja Eren menyusulnya. Mungkin anak laki-laki itu tak sengaja melihatnya dan memutuskan untuk menemaninya.

Kini, mereka berada di hutan. Tempat dimana rumah tempat regu Levi tinggal beberapa waktu sebelum kudeta. Tak hanya mereka berdua, semua anggota regu Levi kecuali Historia juga datang, termasuk Levi sendiri. Bahkan Komandan ke-14 Pasukan Pengintai, Hanji Zoe, turut ikut dalam liburan mereka.

Yup, liburan. Jenderal Darius telah memberi hadiah kecil untuk mereka atas keberhasilan ekspedisi. Ke-sepuluh prajurit Pasukan Pengintai diberi waktu libur satu minggu sebelum mulai bekerja lagi. Kecuali Floch, ke-sembilan orang yang lain memilih untuk menjalani seminggu yang damai di tengah hutan ini.

Pasukan Pengintai akan jauh lebih sibuk setelah ini. Selain mencari rute untuk menuju laut yang dimaksud Grisha dan memusnahkan titan-titan yang tersisa di dinding Maria, mereka juga akan disibukkan dengan perekrutan anggota baru.

Tentu saja mereka harus merekrut anggota baru. Mustahil berbagai tugas mendatang itu akan dikerjakan oleh sepuluh orang saja. Terlalu berat.

"Kakak, menyimpan foto itu?" tanya Eren memulai percakapan.

Grace merogoh kantong celananya, mengambil selembar kertas bernama foto yang dia tekuk, "Iya," jawabnya sembari menunjukkan foto pada Eren.

Foto yang berisi Grisha, Holy, dan Johnny.

Melalui foto itu, Grace jadi tahu bagaimana rupa Ayahnya. Ayah yang telah meninggal saat usianya baru satu tahun. Selama hidupnya, Grace hanya mengenal sang Ibu dan benar-benar asing dengan Ayahnya. Dia hanya mendengar tentang Ayahnya dari cerita Ibunya dan Kenny. Dua orang itu bilang Johnny adalah orang yang tegas dan berkemauan kuat. Sampai akhir hayatnya, Johnny tetap berjuang demi kaum Eldia.

Bicara tentang rupa, Ayahnya sangat tampan. Johnny memiliki tinggi sekitar 170-an, berbadan tegap, warna rambutnya cokelat sama seperti Grace, dan kedua iris matanya berwarna biru sapphire. Ah, lalu yang paling membuat Grace terkejut ketika melihat foto Ayahnya adalah gaya rambut. Ayahnya memiliki gaya rambut undercut seperti Levi. Pria berdarah kerajaan itu juga memiliki kantung mata yang hitam seperti Levi.

"Paman Johnny terlihat seperti Kapten Levi," celetuk Eren.

Tawa ringan Grace meluncur bebas. Eren mengatakan kalimat yang sama seperti pemikirannya.

"Kau benar. Potongan rambut undercut dan mata hitam itu sangat Levi sekali," ujarnya di sela-sela tawa kecilnya.

Grace sempat melirik Eren sekilas dan sepupunya itu terlihat sedang terkekeh. Hal itu membuatnya begitu lega.

Setelah ekspedisi, Eren terus murung. Jika biasanya Eren akan marah karena celetukan aneh Jean, sekarang dia hanya akan diam saja dengan wajah lesu. Armin dan Mikasa sampai terlihat putus asa karena tidak tahu bagaimana cara mengembalikan Eren yang ceria.

Grace tahu, Eren sangat terguncang. Semua fakta yang disembunyikan oleh Grisha benar-benar gila. Mustahil untuk anak seumuran Eren akan baik-baik saja setelah mendengar kebenaran dan kejelasan tentang dunia yang ternyata sangat... rumit dan tak terduga. Ditambah, Eren memiliki peran penting untuk kaum Eldia karena kekuatan Attack Titan dan Founding Titan yang dimilikinya. Anak laki-laki beriris zamrud ini memikul beban yang sangat besar.

"Eren, jangan memikul semuanya sendiri! Kau bisa menceritakan apa yang mengganggumu padaku!"

Terlihat jelas di matanya, Eren tertegun untuk beberapa saat. Sepupunya itu lalu menekuk kedua kaki dan memeluknya dengan tangan, kemudian diam termenung sambil menatap kosong ke depan.

𝐂𝐋𝐀𝐑𝐈𝐓𝐘 ✦ ᴀᴛᴛᴀᴄᴋ ᴏɴ ᴛɪᴛᴀɴ ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora