15 - Eren Yeager

5K 574 33
                                    

Grace duduk di puncak menara lonceng dengan satu kaki tertekuk. Puncak menara lonceng ini adalah tempat paling tinggi di tempat Pasukan Pengintai menjalankan misi saat ini. Bukan sebuah ekspedisi, hanya misi yang mengharuskan mereka datang ke suatu kota mati untuk mengecek keadaan karena mereka akan menjadikan kota tua ini jalur di ekspedisi mendatang.

Dia menyebarkan pandangan ke berbagai arah bergantian, melihat bagaimana rekan-rekannya bertarung dengan titan. Beberapa kali dia melihat rekannya sedang dimakan dan itu membuat hatinya bergemuruh karena amarah.

Perempuan berambut cokelat ini mengalihkan pandangannya dari hal memilukan itu. Dia lalu melihat Levi menebas tengkuk titan yang sedang memakan seorang prajurit. Laki-laki undercut itu kemudian mendarat di atap diikuti ketiga anggota regunya. Mereka terlihat membicarakan sesuatu. Lalu, mereka berpencar. Eld dan Gunther pergi ke arah kanan mendekati tiga titan berukuran tujuh meter. Petra pergi ke bawah untuk melihat kondisi prajurit yang diselamatkan Levi tadi. Sedangkan Levi pergi ke arah kiri, mengurus dua titan sepuluh meter.

Kedua manik zamrud Grace bergulir ke arah lain, mencari sang sahabat gila, Hanji. Perempuan berkacamata itu terlihat tak jauh di depannya. Dia bergelantungan dengan ekspresi senang. Grace bahkan melihat Hanji mengajak ngobrol titan sebelum akhirnya menebas tengkuk. Ah, Hanji memang tidak pernah kapok melakukan hal-hal aneh dengan titan.

Grace menghela napas begitu melihat lima titan sepuluh meter mendekat ke arah para prajurit yang berada tepat di depannya. Belum lama dia beristirahat karena sudah menghabisi banyak titan, tapi makhluk besar pemakan manusia itu tidak memberinya waktu istirahat lebih lama.

Tangannya terjulur mengambil tali untuk mengikat rambutnya yang berantakan tertiup angin. Kemudian mengikat kedua bagian pinggir rambut di belakang dengan cukup kencang. Tali rambutnya yang tadi putus saat dia masih bertarung. Grace tidak ingin hal itu terulang lagi karena rambut panjangnya akan menghalangi pandangan, jadi dia mengikat rambutnya dengan lebih kuat.

Setelah itu, dia berdiri. Mengambil kedua pedang yang tersarung di kedua sisi pinggangnya. Lalu, melesat cepat ke depan. Membantu rekan-rekannya yang nampak kesulitan.

Dalam ayunan pertamanya, Grace berhasil menebas dua tengkuk sekaligus. Dia lalu kembali melesat setelah mendarat pada sebuah dinding bangunan tinggi, menuju titan gemuk yang sedang mencoba menggapai dua orang prajurit di bawah.

Crass!

Titan itu akhirnya mati. Grace dengan cepat menargetkan dua titan yang tersisa. Menancapkan tali 3D manuver gear-nya tepat di kepala lalu melompat ke arah tengkuk untuk menebasnya dengan dalam.

Dia lalu mendarat di atap yang tak jauh dari tempat Levi berada. Di samping bangunan tua dimana Petra sedang mencoba memberikan pertolongan pertama pada prajurit yang tadi hampir dimakan titan. Levi kini menggenggam tangan dari prajurit yang tadi diselamatkannya itu, lalu mengucapkan beberapa kalimat. Prajurit itu mengalami pendarahan hebat, dia tidak akan selamat. Grace menutup matanya sebentar ketika melihat prajurit itu menutup mata.

"Apakah dia mendengarkan kata-kataku sampai akhir?" suara Levi terdengar cukup lirih dari posisinya sekarang.

"Ya. Kurasa dia mendengar kata-kata anda. Karena dia tertidur dengan damai sekarang." Jawab Petra dengan air mata yang mengalir dari kedua matanya.

Tak lama kemudian, Erwin datang bersama prajurit yang lain. Menghampiri Levi, memberi tahu jika Pasukan Pengintai harus mundur.

Levi langsung menyuarakan ketidaksukaannya pada perkataan Erwin. Dia tidak ingin membuat kematian rekan-rekannya yang lain sia-sia, jadi dia masih ingin terus bertarung disini.

Namun, hal yang diucapkan Erwin berikutnya membuat Levi tertegun. Begitu pula dengan Grace yang mendengarnya dari atap.

"Para titan telah memasuki kota. Sekarang mereka menuju ke utara,"

𝐂𝐋𝐀𝐑𝐈𝐓𝐘 ✦ ᴀᴛᴛᴀᴄᴋ ᴏɴ ᴛɪᴛᴀɴ ✔Where stories live. Discover now