23 - Ackerman

3.7K 493 178
                                    

"HANJI!!!"

Grace berteriak melihat Hanji jatuh menabrak pilar es dalam keadaan berdarah-darah.

Perempuan berambut pirang yang merupakan tangan kanan Kenny sekarang menjadi incarannya. Grace berputar cepat dan melaju mendekatinya, melupakan Kenny yang sebelumnya dia kejar.

"Sekarang! Mundur ke titik akhir pertahanan!" perempuan pirang itu berteriak memberi perintah pada rekan yang lain setelah melihat Grace menuju tempatnya.

Grace melemparkan satu pedangnya ke arah perempuan itu. Membuat lengannya tertancap pada tiang es di belakangnya. Mata Grace berkilat tajam, penuh amarah karena melihat sahabatnya telah dilukai.

"ARGHH!!"

Tanpa ampun Grace menebas tangan perempuan pirang yang telah digunakan untuk melukai Hanji. Dia lalu membanting tubuh perempuan pirang itu ke bawah. Namun, Kenny lebih dulu menangkapnya sebelum tubuh itu membentur tanah

"KENNY!!! JANGAN MENGGANGGUKU!!" sekali lagi Grace berteriak. Menatap penuh kebencian pada Kenny dan perempuan pirang itu.

Satu orang berkepala botak menghampiri Kenny lalu mengambil alih tubuh perempuan pirang itu. Membawanya berayun menuju bagian dalam wilayah penuh es ini.

Dor!

Kenny menembakkan satu pelurunya. Menyerempet pipi kiri Grace. Membuat sang manik zamrud yang ingin mengejar perempuan pirang menjadi berhenti.

Dor!

Levi membalas tembakan Kenny. Laki-laki berambut undercut itu kini berada di tiang sebelah kanan Grace.

"Jangan mengganggu, bocah-bocah!" ujar Kenny sebelum akhirnya menyusul anggotanya yang pergi lebih dulu. Perut Kenny telah dilukai oleh Levi, jadi laki-laki tua itu kini pergi dengan mulut yang terus mengeluh karena kesakitan.

Anggota Kenny yang awalnya berjumlah lima puluh, kini hanya tersisa dua belas orang termasuk Kenny sendiri. Grace, Levi, dan Mikasa telah membantai kebanyakan dari mereka. Begitu pula Jean, Connie, Hanji, dan Moblit yang juga bertempur. Sedangkan Armin dan Sasha menjadi pendukung dengan menembakkan asap dan panah.

Grace menatap Levi. Ekspresinya masih menunjukkan amarah yang luar biasa.

"Kita urus Hanji lebih dulu!" ujar Levi.

Mendengar itu Grace dengan terpaksa mengangguk. Meski pun dia sangat ingin membunuh perempuan pirang tadi, keadaan Hanji jauh lebih penting.

Ketika sampai di tempat jatuhnya Hanji, Moblit dan Armin tengah melakukan pertolongan pertama. Menutup luka pada bahu Hanji agar pendarahannya berhenti mengalir. Hanji tampak sangat lemah tapi dia masih sadar.

Mata Hanji bertemu dengan Grace, menatap redup. Seolah mengatakan maaf karena telah terluka dan membuat misi mereka terhambat. Namun, Grace membalasnya dengan senyuman tipis.

Hanji lalu dipapah oleh Moblit dan Armin karena mereka akan menuju bagian dalam wilayah penuh es ini. Pergi ke tempat dimana Kenny dan pasukannya mundur.

Levi dan Grace dengan begitu teliti melihat setiap celah dan lubang yang ada, namun semuanya telah tertutup dengan jaring. Menyisakan satu lubang besar di hadapan mereka dimana dibalik jaring itu terdapat Pasukan Kenny yang menunggu.

"Sial!" umpat Grace pelan.

Sebenarnya dia mau saja jika harus menerobos ke depan. Tapi, melihat Hanji yang terluka, Grace khawatir jika itu akan membahayakannya.

Tiba-tiba sebuah cahaya yang sangat terang muncul dari lubang yang tertutup jaring itu. Sangat terang, hingga mereka semua harus menutupi mata dengan tangan.

𝐂𝐋𝐀𝐑𝐈𝐓𝐘 ✦ ᴀᴛᴛᴀᴄᴋ ᴏɴ ᴛɪᴛᴀɴ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang