26 - Sacrifice

2.9K 449 152
                                    

Grace berhasil menjalankan tugas dari Erwin. Meski masih bisa bangun dan bertarung, pergerakan Armored Titan melambat akibat luka di kedua kaki, kedua bahu, dan tengkuk. Tombak petir yang tadi hanya bisa membuat retakan kecil pada kulit keras Armored Titan. Jika mereka ingin menghancurkannya, setidaknya dibutuhkan lebih dari empat tombak petir.

Titan Eren berhasil mengungguli titan Reiner. Beberapa kali Eren menumbangkan Reiner dalam duel mereka. Melihat itu Grace menghela napas lega. Dia mengambil kedua pedang di pinggangnya lalu berayun ke bawah. Bergabung dengan Levi dan prajurit lain yang melindungi kuda dari para titan.

Saat ini, titan yang menyerang adalah titan yang berukuran paling kecil. Sekitar lima hingga tujuh meter. Titan berukuran sepuluh meter ke atas masih berbaris rapi di kedua sisi Beast Titan. Mereka sama sekali tidak bergerak. Hanya diam dan berdiri.

"Monyet itu merencanakan sesuatu!" gumam Grace setelah berhasil membunuh tiga titan yang menghampirinya.

Levi bertarung di depannya. Menebas tengkuk beberapa titan sekaligus dengan cepat. Kemudian berayun menghampiri prajurit lain yang kesulitan dan membantu membunuh titan yang sedang dihadapi.

Setelah puas memandangi Beast Titan, Grace mulai bergerak lagi. Meluapkan amarahnya pada Beast Titan terhadap titan-titan yang datang tanpa henti. Mencabik tengkuk dan tubuh mereka tanpa ragu. Membasahi tubuhnya sendiri dengan darah titan yang langsung menguap.

"GRRRAAAA!!!"

Tubuhnya menegang. Baru saja terdengar teriakan yang sangat keras. Sepertinya Reiner telah terpojok. Grace menjadi was-was. Teringat dengan apa yang terjadi pada Female Titan setelah berteriak ketika terpojok waktu itu.

Sebuah tong kayu melintas di atas tak lama kemudian. Beast Titan telah melemparnya. Tong kayu itu dilempar melewati gerbang dalam. Menuju posisi Eren dan yang lainnya.

Grace mendecih kesal. Dia ingin pergi kesana melindungi Eren, tapi tugas yang diberikan Erwin untuknya adalah bertarung di sini. Setelah menggelengkan kepala untuk menjernihkan pikirannya, Grace segera bertarung lagi. Menebas semua tengkuk titan di sekelilingnya.

"Grace! Apa yang dilemparkan monyet itu?" Levi bertanya ketika jarak mereka lebih dekat.

"Aku yakin itu Bertholdt. Teriakan tadi adalah sinyal minta tolong," jawabnya. Memang masih dugaan, tapi Grace yakin jika itu benar.

"Sial! Mereka benar-benar merepotkan!" gumam Levi sambil mengusap dahi yang berkeringat.

Cahaya terang seperti petir menyambar dari belakang mereka. Dari tempat Eren. Diikuti munculnya Colossal Titan yang menimbulkan angin dan ledakan sangat besar. Udara di sekitar mereka menjadi panas seketika.

Manik zamrud Grace memicing. Memandang Beast Titan dengan penuh amarah.

"Yang di sini sudah teratasi. Tersisa titan-titan kecil di depan kita," ujar salah satu prajurit senior yang menghampiri Grace dan Levi.

Prajurit senior itu lalu maju ke depan untuk membunuh para titan kecil bersama prajurit yang lain, setelah menyuruh Grace dan Levi untuk beristirahat.

Benar. Titan di sekeliling mereka semua telah berhasil dibunuh. Hanya tinggal menghabisi titan-titan kecil di depan dan selesai. Ya, itu jika Beast Titan tidak melakukan sesuatu lebih dulu.

"Bagaimana keadaan mereka?" tanya Grace tanpa menatap Levi. Matanya sibuk melihat langit yang tadi sempat terang karena perubahan Bertholdt.

"Entahlah," jawab Levi. Laki-laki berambut undercut itu juga melakukan hal yang sama dengannya.

𝐂𝐋𝐀𝐑𝐈𝐓𝐘 ✦ ᴀᴛᴛᴀᴄᴋ ᴏɴ ᴛɪᴛᴀɴ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang