45. B i a n c a

117 25 54
                                    

Dwaarrr!!!

Kaget gak kaget gak? Enggak lah masa kaget.

Kayanya dr minggu ini bakal up 2 kali, biar cepet selese😌😂😂
Berhubung aku nulisnya juga dikiiiiiit bgt lgi ending hahahaha :'D

Langsung aja yuk baca, krn bakal ada kejutan di part ini😙

BAHAGIA MEMBACA~~

_____

"Gue gak nyangka dan masih kaget sampai sekarang, setelah di pikir-pikir, selama ini kita berada di satu zona yang saling berhubungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gue gak nyangka dan masih kaget sampai sekarang, setelah di pikir-pikir, selama ini kita berada di satu zona yang saling berhubungan. Bener-bener seepik itu Tuhan tentuin takdir kita ya," papar Vanilla sembari berdecak kagum ketika mengingat kejadian-kejadian yang baru terjadi di hidupnya akhir-akhir ini.

Setelah membereskan barang-barang Abi di kamar baru dan rumah baru yakni di rumah Valda tentunya, seperti memasukkan baju-baju ke dalam lemari yang berada di dalam ruang pakaian; meletakkan beberapa pasang sepatu di etalase kaca; dan menata miniatur mainan kecil di atas meja yang menjadi pusat ruangan itu; mereka bertiga menjatuhkan badan di sofa beledru berwarna teal tepat di atasnya ada pendingin ruangan.

Posisi mereka saat ini; Vanilla menyandarkan punggungnya di kepala sofa, Abi meletakkan kepalanya di paha Vanilla sementara Valda menyandarkan tubuhnya beserta kepalanya di pundak Vanilla. Bukannya lelahnya Vanilla menghilang, ini malah menjadi beban gara-gara dua tungau antartika ini.

"Ternyata adek pacar gue adalah adek yang gue cari selama ini. Anjay. Kirim naskah ke indosyair ah~" celetuk Valda sambil menyuap brownies yang baru di suguhkan Bi Saroh beberapa menit yang lalu.

Ngomong-ngomong, Bi Saroh sampai membikin beberapa makanan dengan sepuluh tangannya begitu tau Alta telah ketemu. Dari makanan kering, basah, sampai becek dia hidangkan saking eksaitetnya akan kedatangam bungsu dari majikannya itu. Jangan pikirkan bagaimana Bi Saroh bikin hidangan ini semua, terlalu di luar nalar.

"Mimpi apa gue punya abang yang ternyata orang yang pernah grepe-grepe gue," cetus Abi sambil menarik jari-jari tangan Vanilla sampai tulangnya berbunyi kretek-kretek.

"Bangsul! Gue gak pernah ya grepe-grepe lo! Ngadi-ngadi lu Setund!" protes Valda hampir menjitak jidat remaja itu jika saja ia tidak ingat hari bahagia ini.

Harus berapa kali Valda bilang, bahwa waktu itu--saat Valda SMP dan numpang tidur di rumah Vanilla tepatnya di kamar Abi, Valda tidak menggrepe-grepe tubuh triplek itu, dia hanya berusaha mengangkat kecoa yang lagi bobo cantik di atas dada Abi. Serius. Tidak ada unsur film dewasa saat itu. Tapi Abi selalu menuduhnya demikian.

"Iya ya, masalah Jul juga kaya gitu kemaren," tutur Valda sembari mengangguk-anggukkan kepalanya membenarkan omongan Vanilla di awal.

"Teh," panggil Abi, menatap mata Vanilla yang tepat di atas wajahnya dengan air muka yang terlihat mendung dan sepertinya sebentar lagi akan turun gerimis.

MoonniteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang