Nyaman bisa jadi jebakan
Untuk kita yang sudah menjadi mantan--Vanilla aja bukan Vanillablue.
Selama masih ada kata 'kita' di kuotes sebelumnya, itu artinya saya masih di izinkan untuk terus berjuang pake jurus bang jago buat dapetin doi. Taarik siss...
Valdeza bukan Valdakjal.
•••
Sekarang Vanilla dan Karamel lagi jalan bareng mau ke lapangan Basket untuk santai di kursi penonton. Biar lagi gak ada pertandingan, namun kursi suporter itu selalu berisi karena tempatnya adem dan lepas dari sinar matahari yang menyorot bumi. Jadi, mahasiswa suka menghabiskan waktu senggang mereka disana.
Lagi asiknya Karamel membahas Suga BTS--yang baru saja live sambil mainin gitar hitam dan setelannya yang pake jas bikin army sekarat--di dengarkan oleh Vanilla, tiba-tiba di tengah jalan mereka bertemu Valda cs. Temennya Valda aja, si Kafka, Yusha, dan Bangzen, Valda gak ada.
"Assalamu'alaikum ya ahli kubur," salam Kafka, yang berhenti di depan Vanilla dan Karamel di area lobi.
Karamel terkejut akan sapaan tersebut, sedangkan Vanilla membalas, "Waalaikumsalam ya ukhteee kakap." dengan ketus.
YOU ARE READING
Moonnite
Fanfiction••Bangtan local Fiction•• °°° "Ketika Malam dan Bulan mendapatkan restu untuk menyambut si merah jambu meski biru sewaktu-waktu datang sebagai tamu." > "Comblangin gue sama kating ya?" celetuk Karamel dengan cepat. "Kating yang mana sih?" "Itu lho...