53. H o s p i t a l b e d

174 26 64
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

kenangan itu dingin, tapi membara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

kenangan itu dingin, tapi membara
....


"BANGKE BANGET SI BOS MASA TIDUR SAMPE 8 HARI NGALAHIN REKOR YUSHA!!!" maki Kafka begitu baru masuk ke kamar inapnya Valda.

"TAU NIH GAK ADA LO SEMINGGU GUE GAK BISA NGUTANG TAU, YANG LAEN KAN PEDUT!!" yang ini Juan. Si tukang doyan pinjem duitnya Valda. Yang ujung-ujungnya Valda kasih aja.

"WOYLAH 1 MINGGU GUE BOLAK BALIK KESINI GANTI ONGKOS BENSIN GAK MAU TAUU!!" Zidny nepuk coret, nabok pundak Valda.

"GOLONGAN BENSIN AJA BELAGU!!" sahut Yusha bersidekap dada dengan songong. Lalu pandangannya jatuh ke Valda yang duduk bersandar pada sebuah bantal. "Nah gini dong, Val, lo udah nyadar, kesusahan tau gue gak ada tukang translet bahasa tak terdeteksi gue. Yang lain pada begobegobego."

"Perlu banget begonya tripel? Lagian lo tuh ada masalah apa sih sama keyboard dan huruf vocal?!" Zein menyahut berkelit. Pasalnya selama Valda koma, setiap teman yang ngechat Yusha mau bertanya sesuatu pada gak ngerti sama typing yang pelitnya itu. Biasa bisa bertanya dulu ke Valda yang berstatus murid satu-satunya Yusha yang paham bahasa tak terdeteksi. Tapi semasa koma, 1 duka mereka yang memikirkan keadaan Valda bertambah 1 duka lagi memikirkan typingnya Yusha.

"Makanya kalo ngambil keyboard jangan yang pake kartu bpjs!" timbrung Hobi.

Valda hanya bagian mentertawakan kebobrokan temannya ini. Diam-diam Valda bersyukur bisa melihat mereka kembali. Apalagi sampai bercanda tertawa seperti ini.

"Ngomong-ngomong, Val, lo sendiri aja di kamar?" tanya Zeyn sambil celingukan mencari orang yang mememani Valda.

"Nyokap gue baru aja gue suruh balik, istirahat di rumah, udah malem gini gak tega gue nginep di sini."

"Terus?"

"Apanya?"

"Yaelah. Masa lo gak ngerti."

"Apasih gak jelas bangke."

"Baru nyadar udah ngomong kasar. Di tidurin lagi kaya kemaren baru tau rasa lo!" omel Zeyn menonyor pipi Valda.

MoonniteWhere stories live. Discover now