51. H a r i k e D e l a p a n

116 29 37
                                    

Lubang di jiwaku mulai pulihUdara yang dingin mulai mencairDi dalam dunia ini, aku menemukan kehangatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lubang di jiwaku mulai pulih
Udara yang dingin mulai mencair
Di dalam dunia ini, aku menemukan kehangatan

Yaitu kamu.

____


Anak kecil laki-laki yang baru saja berusia 4 tahun yang di tangannya ada motor-motoran mini itu berlari dengan langkahnya yang imut menghampiri sang ibu yang tengah duduk di meja dekat jendela pada villa yang mereka kunjungi saat ini.

"Ma, Alta mau bobo ya?"

"Bobo aja, Nak," jawab Balqis dengan atensi yang fokus pada kertas putih yang berada di dalam map kuning.

Alta sedikit mempoutkan bibirnya. "Maunya sama Mamah."

"Yaudah, tunggu bentar ya, kamu duluan bobo ke kamar, entar mama nyu--"

"NGGAK MAU!! ALTA MAUNYA SAMA MAMA!!!"

Balqis menghela nafas berat. Ia letakkan map itu ke atas meja lalu menatap Alta dengan tatapan lelahnya. "Sabar dulu dong, Alta. tungguin Mama selesai dulu, dikit lagi ini." Balqis mengetuk-ngetuk mapnya.

Alta menarik-narik lengan Balqis. "Ma, ayo, Ma, sekarang. Alta mau bobo sama mama sekarang!" kekeuh Alta.

"Alta!!" Tiba-tiba Balqis merampas lengannya secara paksa. "Bisa gak sih kamu ngertiin mama dulu? Mama lagi sibuk!!! Tidur duluan apa susahnya sih?!!" bentaknya.

Mata Alta mulai memerah dan berkaca-kaca, perlahan, airmata mulai menggenang di pelupuk matanya. "Pok--koknya Alta m-mau bobo sama ma-ma. Alta bakal tungguin mama," putusnya sambil sesegukan menahan tangis dan dadanya yang sesak dengan raut yang kecewa.

"Yaudah terserah," sahut Balqis dengan ketusnya, lalu kembali mengambil map kuning itu ingin kembali dengan kerjaannya.

"Alta mau main sama Aa dulu ya, Ma?" izin Alta dengan airmata yang masih mengalir dipipinya, rupanya ia masih terkejut dan kecewa dengan mamanya yang lebih memilih kertas putih dengan huruf-huruf yang Alta masih belum ketahui itu.

"Hm," jawab Balqis yang kembali berkutat dengan kerjaannya yang selalu ia sempatkan meski sebenarnya beberapa hari ini tengah libur.

Alta pun berbalik badan dan berlari keluar villa untuk menghampiri kakaknya yang sedang berada di pendopo untuk mengajak bermain mobil-mobilannya.

"... Dan saya nggak nyangka.. Nggak pernah nyangka sama sekali bahwa, Hikss... Ha-hari itu... hari terakhir saya melihat Alta, karena cuma beberapa jam setelahnya, Alta hilang.." pundak Balqis bergetar hebat kala menceritakan kisah yang tidak pernah ia bagikan kepada siapapun, dan untuk pertama kalinya Vanilla lah yang mendengarkan cerita itu.

Vanilla hanya diam sembari menatap iba wanita yang duduk di kursi tunggu di sebelahnya ini. Vanilla terkejut saat Balqis membuka semua fakta itu.

Itu artinya...

MoonniteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang