15. M a n c i n g

170 32 103
                                    

Nebak-nebak dia suka juga atau enggak
Adalah keseruan paling berbahaya di dunia.
•••

"Lo mau pergi kemana, La?"

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

"Lo mau pergi kemana, La?"

Pertanyaan itu terlontar tepat ketika Valda menutup pintu mobilnya dan duduk di sebelah jok penumpang--tempat dimana Vanilla yang terbalut pajamas kartoon-kartoon gemes duduk.

Vanilla mengklik seatbeltnya, nyenderin punggung sambil berdehem panjang pun mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya di dagu, untuk mencari tempat tujuan kemana ia pergi.

Hmmm kemana, ya?

Ke mall? Males.

Puncak? Enggak ah, dingin.

Kolam renang? Dia gak bawa baju ganti.

Aahh! Vanilla menjetikkan jarinya, noleh ke Valda dengan mata yang berbinar terang--"MANCING!" usul sekaligus serunya.

Valda membelalak kage5. "Mancing? Mana ada empang buka jam segini." meringis Valda dengan ide di luar nalar yang Vanilla lontarkan di sekon yang telah lampau.

Vanilla menggeleng dengan gerakan yang jelas 2 kali. "Nggak di empang."

"Tapi?" alis Valda menggantung.

"Sungai." Vanilla bertepuk tangan sendiri. "Let's get it to river, Valda!" ia mengepalkan tangannya dengan semangat. Vanilla mendadak menggebu-gebu untuk pergi. Padahal di rumah tadi ia begitu malas.

Valda menggerakkan kepalanya perlahan untuk menatap lurus kedepan, mengembangkan lubang hidung, menjulingkan matanya. Cobaan apa ini? Ke sungai malem-malem? Mau mancing? Kalo ada jin tomang berwujud ikan salmon gimana? Tapi, ikan Salmon mana ada di sungai dekat sini, paling adanya hanya ikan sapu-sapu. Intinya Valda tidak ingin bertemu makhluk sejenis itu!

"Tapi, La, ini udah malem," kata Valda berusaha membujuk, dan berharap Vanilla merubah tujuan mereka. Ke mall atau kafe gitu? Kan lebih wajar.

Yang tadinya senyum semringah, kini Vanilla merubah ekspresi datarnya secepat larian vampire di sctp.

"Mata gue gak rabun. Siapa bilang ini siang?" pelik Vanilla, melirik Valda dengan sinis.

Valda terus menyanggah, "gue gak bawa alat pancing, Vanilla," ucapnya, dengan intonasi selembut mungkin dan berusaha sabar.

"Pinjem punya warga kan bisa?"

Valda meneguk air liurnya susah payah.

Pinjem punya warga kan bisa. Ya. Bicara memang mudah, memangnya ada warga yang mau begitu saja meminjamkan mereka alat pancing? Bagus jika Vanilla yang ngomong ke warganya, tapi itu tidak mungkin, ujung-ujungnya Valda juga yang turun tangan. Itu ribet, dan Valda tidak mau.

Maka Valda terus berkilah agar Vanilla membatalkan niatnya yang ingin memancing itu. "Ikan-ikannya udah pada tidur kali, La," dalihnya.

Tapi sayang, jika Valda bisa berdalih dengan mengatakan hal yang melantur, maka Vanilla masih di atas Valda untuk menyanggah ucapannya.

Moonniteजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें