55. S a m p a i d i s i n i

171 24 79
                                    

Maaf bgt tlat update🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Semoga kalian msih mau membaca cerita ini🤡

---

Detik-detik terus menitik
Kisah kita tidak bertitik.

Cuaca hari ini begitu kalem, sang surya tengah bersemayam di pelukan awan yang berwarna putih ke abu-abuan. Hawanya terasa sejuk dan tentram. Udara yang di hirup kali ini mampu menenangkan jiwa.

Jika kita putar kembali tayangan yang sudah terjadi dan jika di ibaratkan dengan sebuah buku  maka hari ini termasuk halaman ke 90an dari 100 halaman yang telah ditulis tepatnya sebelum kata berakhir terpatri di sudut paling bawah kertas.

Banyak sekali hal yang momen-momen sedih-senang dan suka-duka dalam hidup seorang laki-laki yang di anugerahkan fisik sempurna pun wajah rupawan yang sedang menginjak usia 21 tahun ini.

Tawa dan tangis selalu mengikuti kemanapun dirinya berpijak.

Bertemu kembali dengan mantan kekasih semasa SMA.

Melintasi berbagai coretan takdir, mengarungi drama, hingga mereka kembali bertemu dan menyambung kisah lama yang rupanya belum benar-benar usai.

Bertemu kembali dengan adiknya yang selama ini ia cari.

Selalu bersama dengan keenam sahabatnya yang Valda ibaratkan adalah tiang hidupnya serta..

Ya, kalian pasti sudah tau keinginan terbesar Valda selama ini, di kembalikannya seorang ibu kepadanya.

Sebenarnya, bukan raga sang ibu yang sempat menghilang dari Valda, namun, jiwa dan kasih sayanglah yang dulu selalu Valda rindukan.

Tapi kini, tak hanya raga mereka yang dekat, jiwa mereka pun selalu saling mendekap.

Kerinduan Valda dengan kasih sayang sang ibu kini sudah terpenuhi. Kerinduan Valda yang ingin keluarganya berkumpul dan harmonis kembali pun sudah terwujudkan.

Valda sangat bersyukur ternyata Tuhan memberinya kekuatan lebih dari apa yang dia kira. Dulu Valda selalu yakin hari seperti ini akan terjadi meski yang di hadapinya tidak pernah main-main, banyak lika-liku dan jalan penuh bebatuan.

Keyakinannya itu pun terbukti di waktu yang sudah di tentukan oleh-Nya. Andai saja Valda menyerah, mungkin hari yang di tunggu ini sudah terkubur dalam-dalam.

Syukurnya, Tuhan selalu memberinya keyakinan pada hati bahwa semua akan indah dan sempurna pada waktunya, hanya saja, waktu itu masih di rahasiakan.

Hari ini, hari terakhir Valda berada di bumi pertiwinya. Ujian akhir semester sudah berlalu 1 minggu yang lalu. Keadaannya jelas sudah lebih baik. Tangannya yang sempat patah pun kini sudah terlepas dari arm sling, dan sudah mulai bisa bergerak meski belum sepenuhnya normal.

Hari ini, Valda sudah izin ke mamanya untuk menghabiskan waktunya satu hari penuh dengan perempuan yang menjadi permaisuri di hatinya--karena yang menjadi ratu di hatinya tetap ibunya; Balqis. Layaknya ratu Balqis pada zaman Nabi Sulaiman.

Walau mamanya sempat cemburu karena sulungnya itu lebih memilih menghabiskan waktu dengan perempuan manis itu daripada ibunya sendiri, tapi beliau tetap mengizinkan. Ya, Balqis memaklumi perasaan anak muda yang sebentar lagi LDRan dengan kekasihnya itu.

Yap, dengan bujukan dan dukungan dari Vanilla, Valda akhirnya mengikuti keinginan mamanya yang ingin anaknya menimba ilmu di salah satu kampus Di Berlin.

Berhubung hari ini masih liburan ujian semester, maka Valda dari pagi tadi sudah memunculkan wujudnya di rumah Vanilla.

Tentunya Valda sudah izin juga ke mama papa Vanilla untuk bersenang-senang hari ini, full seharian. Btw, papa Vanilla lagi ada tugas menemani presiden ke Bangka, jadi Valda minta izinnya lewat Video Call tadi malam.

MoonniteWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu