20. M i e g o r e n g

168 28 108
                                    

Alhamdulillah bisa update sdkt lebih cepat dr perkiraan😊

... ... ....

Setelah kepolosan pertanyaan Vanilla barusan, entah kenapa Yusha tidak marah kepada mereka, padahal jelas sekali harga diri seorang Arjuna Nurdin Yusha Bin Hitman Purnomo di cemarkan di depan para anak bobrok ini.

Mungkin saja Yusha sudah tahu watak Vanilla bagaimana. Jadi dia memilih untuk tidak memperpanjang masalah.

Lagi pula mereka sudah sama-sama kuliah, bukan remaja yang hidup dengan seragam putih abu-abu lagi.

Sudah saatnya sedikit demi sedikit mulai mendewasakan pikiran. Salah satunya dengan tidak memperpanjang atau membersar-besarkan masalah yang memang tidak layak di besarkan. Dia (masalah) bukanlah Malika si biji kedelai yang harus di besarkan dengan sepenuh hati seperti anak sendiri.

Semakin kita dewasa, masalah maupun tanggungjawab kita akan semakin berat, misi kita adalah mengurai dan menyelesaikan masalah itu satu-satu, bukan menambahinya, begitu nasihat bapaknya Yusha yang Yusha selalu ingat.

Jadi, Yusha hanya berlalu ke kamar untuk istirahat meninggalkan mereka yang agaknya sedikit bingung atas respon Yusha yang santai saja.

Meski bingung, namun mereka tetap bersyukur karena anaknya Ibu Rosyidah tidak jadi ngamuk.

Dan hidup mereka selamat hari ini.

Zeyn dan Hobi memilih tidur di kamar nomer 2. Sedangkan Valda berniat ingin mandi.

Kata Valda sebelum ia pergi mandi, anggap saja ini rumah Vanilla. Vanilla bebas mau ngapain saja selayaknya di rumah sendiri.

Dan ya, ini Vanilla baru selesai membuat jus dari berbagai buahan yang ada di kulkas mereka.

Vanilla duduk di pantry, sambil memantau Valda (yang sudah selesai mandi) dan Kafka yang sekarang asik main PS di ruang tengah sana. Antara dapur dan ruang tengah memang tidak ada sekat, jadi Vanilla bisa langsung melihat mereka sibuk main tanpa terhalang apapun.

 Antara dapur dan ruang tengah memang tidak ada sekat, jadi Vanilla bisa langsung melihat mereka sibuk main tanpa terhalang apapun

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Dua cowo itu sudah seperti terhipnotis dengan game, tidak bisa berpaling seperempat detik pun dari layar tv. Sama-sama pake boxer hawai dan kaos longgar khas rumahan, Valda mengenakan warna hitam sementara Kafka memakai warna abu-abu yang ada tulisan Charratnya.

Di depan mereka banyak kantong cemilan yang sudah kosong tapi tidak dibuang. Sampah itu terlena disitu dari mereka awal main--dua jam yang lalu. Belum lagi remahan micin itu berserakan mengotori karpet bulu tebal motif kartun onta yang waktu itu di beli Valda ketika dia umroh 5 bulan yang lalu.

Valda sudah umroh tiga kali. Umroh pertama bersama Mama dan pegawai travel yang berada di naungan perusahaan smeraldo's white. Umroh kedua bersama teman-temannya saat kelulusan SMA, dan Umroh ketiga bersama Yusha dan orang tuanya. Di umroh ketiga Valda berdoa dengan begitu khusyu di depan Ka'bah untuk meminta kepada dzat yang maha pemberi juga maha dermawan untuk di pertemukan dengan seseorang yang bisa mengerti keadaannya dan menemani semua masalah yang terjadi di hidupnya, tak pernah lupa Valda berdoa agar semua masalahnya selesai dengan baik.

MoonniteOnde histórias criam vida. Descubra agora