2. Tugas

377 42 3
                                    

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜

Tahun Saka

Hujan belum juga berhenti, sudah dua hari sejak aku menumpas perampok barbar yang meresahkan rakyat sekitar sungai tarum bagian timur di perbatasan rangkas sumedang,

kami membawa belasan anak buah perampok lelaki dan perempuan, kurasa para perempuan itu adalah korban hasil rampokan mereka, atau mungkin anak anak mereka, atau malah mereka sengaja menjadikan perempuan perempuan itu sebagai perampok,

tidak ada yang akan menyangka jika perempuan perempuan yang terlihat tidak berdaya itu adalah perampok juga bukan ...?

.

Kami kembali dengan tugas yang paripurna, membuat gusti prabu tersenyum dengan kewibawaannya yang membuat kami para prajurit merasa begitu di hargai, ucapan terima kasih gusti prabu di akhir kalimat sebelum kami undur diri seolah mengisi relung jiwa kami dengan semangat baru hingga kami kembali ke barak prajurit,

karena gusti prabu junjungan ku mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepadaku, maka akupun mengikuti jejaknya,

aku mengumpulkan pasukan kecilku dan mengucapkan terima kasih pada mereka semua dengan balasan kobaran semangat yang menyala, sungguh ini sangat membanggakan ...

.

Hujan belum reda ketika Raden Galih Perbawa tersenyum dari depan istana kepatihan, kurasa dia baru saja mengunjungi ayah mertuanya yang juga adalah ayahanda ku

.

"Selamat datang yayi Teja Wiguna ... aku sudah mencium harum kemenanganmu dari dalam istana" ucapnya bangga,

Raden Galih Perbawa adalah anak dari menteri pertanian dan kesejahteraan, dia mengawini yunda Dyah Manisha Wiranti setelah lelah memanjat kaputren Istana kepatihan, untungnya hanya ada aku yang memergokinya, jika itu ayahanda maka jangankan bisa menikahi yunda, aku bisa pastikan dia masuk penjara bawah tanah yang dingin dan sangat lembab,

karenanya dia sangat sangat berterima kasih padaku, dengan memberiku sebuah tanggung jawab, seorang wanita cantik yang mengandung tujuh bulan,

mengingat kembali pertemuanku dengan Dewi Nandini yang kini menjadi istriku, juga dengan kelahiran Raden Turangga Wesi kebanggaanku,

seorang anak yang bisa membuatku memacu kuda dengan kencang hanya untuk dapat segera mendengar tawanya, dan senyum polos dengan barisan geligi yang jarang jarang.

.

.

.

"Jangan melamun yayi Teja ... dinda Manisha sudah membuat domba guling saat aku pergi kesini, aku mengundang ayahanda dan dirimu istanaku malam ini, katanya itu sajian khusus untuk adik tersayangnya yang setengah purnama pergi berpatroli ..."

.

"Rayuanmu tidak akan mempan kanda ... aku harus pulang ... Turangga pasti sudah menungguku ..."

.

"Hanya Turangga ... atau mungkin kedua ibundanya ... ??? Hahaha ..."

.

"Haruskah yang itu kau tanyakan juga ?"

.

"Tidak ... sebenarnya aku ingin menggodamu"

.

"Kau terlihat berliur ... istrimu tidak akan sebaik Nandini memperbolehkan suaminya menikah lagi ... Jangan lupa dia memiliki auman macam putih yang akan membuatmu tidak mengenali wanita manapun lagi ..."

.

Yaah ... Ayunda ku, Dyah Manisha Wiranti, bukan wanita biasa, dia memiliki ilmu yang hanya diturunkan oleh ibunda kami kepada anak perempuannya, tepat disaat dia mulai memakai ilmu itu, maka apapun suara yang keluar dari mulutnya akan membuat tubuh meringis nyeri dan perih, pendengaran menjadi sakit dan kepala akan terasa seperti ditusuk puluhan anak panah, sampai saat ini hanya ayahanda yang mampu menangkal ilmu itu,

Jadi ... secara mutlak Raden Galih Perbawa yang salah satu senopati perang kerajaan ini tidak akan berkutik pada seorang dan dia adalah yunda Manisha, dan sejujurnya aku pun tidak pernah melihat sahabatku itu ingin melukai perasaan kakak tersayangku, aku yakin itu.

.

.

"Maaf tapi aku sungguh tidak berminat untuk itu yayi ... aku hanya ingin berbaik hati memberikan seorang lagi padamu ... "

.

"Aaah tidak lagi kanda ..."

.

"Tidak tidak ... aku yakin dia cocok menjadi pengasuh Raden Turangga "

.

"Tidak kanda, Turangga punya dua ibu, tidak perlu pengasuh ... "

.

"Aaah begitu yaa ... tapi sayang sekali dia sudah dibawa ke istanamu ..." senyumnya mengembang mengibarkan bendera kemenangan dari debat kami beberapa saat lalu,

.

"Kalau begitu untuk apa kau katakan padaku ? "

.

"Aku adalah seorang yang sangat baik yayi, aku hanya menolong semua orang, anak buahmu saling pukul demi seorang tawanan, wanita itu akan di jual oleh juragan Becir, dan semua pria menawarnya dengan harga tinggi, lalu setelah gagal dengan jumlah kepeng, berlanjutlah mereka dengan jumlah hantaman ditubuh mereka ...

Ya semua harus diakhiri bukan ... " cerita kakak iparku panjang lebar

.

"Apa yang kau lakukan ? apa kau juga menawar sejumlah kepengan ... perak ? atau emas ... ?" tanyaku mulai berjalan meninggalkan teras kepatihan, hujan sedikit mereda dan sudah saatnya mengambil kuda cokelatku untuk menerobos hujan,

.

"Aku hanya bilang kalau tawanan itu adalah milikmu, dan kusuruh juragan Becir membawanya ke istanamu ... tanpa sepeserpun ... atau tempat usahanya kuhancurkan saat itu juga ..."

.

"Licik ... "

.

"Pesanku yayi ...
berhati hatilah dengan tawanan itu, dia sungguh bukan wanita biasa,

Dewi Nandini mungkin bisa menghadapinya, tapi tidak dengan Dewi Ratri " kakak iparku mulai dengan rayuannya

.

"Kau memasukan penyusup kerumahku ? " ucapku mulai jengah

.

"Aku berani bersumpah tidak akan pernah menyulitkanmu yayi ..."

.

"Jika terjadi sesuatu pada istri dan anakku, kanda pasti akan menyesal ..."

.

"Aah ... baiklah baiklah ... lebih baik pulang sekarang, kau sudah begitu merindukan mereka, sampai emosimu menggenang kemana mana ..."

.

Aku membungkuk dengan kedua tangan diantara hidungku, menghormat pada kakak iparku, berharap semoga ini bukan penghormatan terakhir, karena jika terjadi sesuatu di istanaku maka orang pertama yang kucari adalah dia.

.

Tbc

Travel To 1279 SakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang