62. Aku harus merubah sejarah

66 14 0
                                    

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜

Seminggu berlalu setelah kepergian Raden Turangga Wesi, aku kembali menjalani takdirku.

Menyusuri tepian sungai Tarum yang begitu luas, seperti hari ini ...

Menatap seberang sungai yang begitu jauh sementara pikirannya melayang pada kemungkinan ...

Jangan jangan aku berada di sisi yang berbeda ?

Mungkin harus menyeberangi sungai besar ini dan menyisir di seberang sungai ...

Baiklah ... akan ku lakukan besok, karena sekarang sudah tengah hari dan aku harus kembali untuk makan siang, hari ini bibi tidak datang karena anaknya melahirkan, jadi aku makan di pasar saja.

.

Pasar yang selalu ramai dengan orang orang dan kali ini lebih ramai karena ada prajurit patroli dari kotaraja ...

Apakah ada karuhunku ? atau Raden Teja Wiguna ?

Jawabannya tidak, tapi ada pengawal cakra yang kini tidak berseragam, dia melihatku dan bahkan menghampiriku,

.

"Nyai Dewi Larasati, lama tidak berjumpa denganmu ..."

.

"Bagaimana aku memanggilmu pengawal Cakra, seragammu seperti ...

Seperti gusti senopati Teja Wiguna ...

Kau naik pangkat yaaa ...

Waaaah selamat ya  ...!!!"

.

"Terima kasih Nyai Dewi, sedikit perubahan, apa Nyai tidak tau jika Gusti Senopati Galih Perbawa menggantikan Tumenggung Dharmajati ... ?

dan Gusti Senopati Raden Teja Wiguna menggantikan posisi Gusti Tumenggung Galih Perbawa ... "

.

"Dan anda menggantikan Gusti Senopati Raden Teja Wiguna ?

Kalo begitu secara khusus saya ucapkan selamat atas kenaikan pangkat anda Gusti Senopati Cakra ..."

.

"Aah ... Nyai Dewi ... kehormatan untuk saya bisa bertemu dengan Nyai disini ...

Kerajaan sedang bersiap, kami harus berjaga sepanjang perbatasan sampai Gusti Prabu dan rombongan kembali dari Majapahit ..."

.

Travel To 1279 SakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang