52. Rencana Pernikahan

95 21 8
                                    

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜

Aku menunggu suami mudaku dengan cemas, tapi sepertinya itu hanya berlaku untukku, dia pulang bersama dengan karuhunku Dyah Kinanti ... dia semakin cantik, tidak mirip ibunya, karena ibunya mirip denganku ...

hal yang menarik adalah di bersama Pangeran Chandrakara ...

Bukankah ayah mereka tidak akur ? apakah akan ada drama percintaan Chandra Kinanti ? ...

Katanya tidak, karena Pangeran Chandrakara hanya lewat dan Dyah Kinanti sengaja datang kesini ...

Sengaja ... ?

apakah ada suatu yang genting ?

... ?

Semuanya terjawab pada keterangan berikutnya ...

.

"Aku merindukan dinda Turangga Wesi, karenanya aku menyelinap dan pergi dari rumah ..."

.

"Bolehkah aku merasa bangga, seorang putri kotaraja jauh jauh hanya karena rindu padaku ...?" Jawab Turangga tanpa beban, sesekali menatapku mengejek, sengaja membuatku cemburu,

Kinanti memang pelukable ... tidak seperti Dyah Dahayu yang mandiri, Karuhunku memang lebih manja dan lebih galak, yang aku yakin bahwa dia tidak kemari semata mata merindukan Turangga, mengingat perjalanan yang mereka tempuh tidak main main ... belum lagi bahaya yang mengincar, tapi jika untuk bertemu sang pujaan tentu sebanding dengan perjuangannya bukan ?

.

.

"Dinda Turangga ... Ayo menikah ..." ucap gadis empat belas tahun itu dengan lantang, ditengah acara makan malam yang dihadiri oleh mantan adipati Dasajati beserta istri licik dan kedua anaknya,

Lihat bagaimana Turangga Wesi menatapnya, kemudian tangan besarnya mengusap lembut rambut legam Kinanti,

.

"Baiklah, kapanpun kau mau " ucapnya lembut, dan setelah ucapan itu aku bisa melihat kekacauan akan terjadi di kadipaten Sagalabungah ini, yang jelas si licik Jingga menangis sangat kencang di biliknya, ibunya yang sudah mengajukan komplen hanya dijawab senyum manis suamiku ...

lalu ... Pangeran muda Chandrakara yang sejak kehadirannya berkali kali menatapku dengan pandangan aneh sama anehnya dengan orang orang menatap wajah tampannya meski di rusak oleh bekas luka,

bagian paling akhirnya adalah Turangga Wesi yang seolah minta waktu untuk berbuat sesuatu dalam kasus ini.

.

.

Di waktu selanjutnya Kinanti yang sengaja ditempatkan bersama denganku langsung menangis tidak lama setelah kami masuk kedalam bilik,

dia membuat gerakan memutar tangan kanannya satu lingkaran, sama seperti yang dilakukan Turangga saat menggunakan ilmu perisainya ...

.

Travel To 1279 SakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang