Travel To 1279 Saka

24. Penantian berujung manis

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜

Sungguh bingung melihat kejadian ini ...

bagaimana tidak !!!

menurut cerita Raden Chandrakara yang berhadapan dengan harimau itu, tapi lukanya hanya sebatas tergores, meskipun itu membuat wajahnya cacat,

tapi ... luka lebih berat jelas di dapatkan oleh anak asuhku Raden Turangga ...

seharusnya aku tidak memikirkan hal itu bukan ?...

yang terpenting adalah setelah menunggu tiga hari akhirnya Turangga sadar,

dia tersenyum memandangku, berkata kalimat aneh di usianya yang lima belas tahun.

.

"Aaah ... ternyata kahayangan memang indah ... aku bisa menemukan bidadari serupa bibiku ..."

.

"Radeeen ... ini bibi ... "

.

"mmm ... jadi bibiku adalah bidadari "

.

"Radeeeen ... terima kasih kau sudah sadar, kau ada di tempat bibi sekarang "

.

"mmm ... berarti aku sungguhan ada di kahayangan sekarang ..."

.

"Radeeen ... bukan ... ini di kerajaan Sunda, tahun 1300 an dan kau ada di balai pengobatan tempat bibi bekerja"

.

Sepi ...

Sunyi ...

Turangga Wesi tidak menjawab, matanya terpejam membuatku berpikiran buruk, aku segera mengambil tangannya untuk mendengarkan nadinya,

aku bahkan tidak bisa mendengar saking paniknya,

telingaku kudekatkan pada dadanya untuk memastikan detak jantungnya masih ada,

jawabannya membuatku bahagia, degubnya berantakan tapi aku bisa mendengar dengan jelas,

Aku bahagia ... dia selamat ...

dan aku lebih bahagia saat satu tangannya mengusap rambutku yang terurai entah sejak kapan ...

.

"Rambut bibi harum ... aku selalu menyukainya ..."

.

Boooom ...

.

ada yang aneh ...

Jantungku jadi kacau, pipiku mamanas dan beranjak pergi dengan alasan memberitahukan ki Damang,

.

.