54. Kehormatan

124 21 8
                                    

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜

"Dinda Turangga ... bisakah kau melakukan sesuatu untuk ku sebelum kita sampai ke kotaraja ... ?"

.

"Apapun aku akan melakukannya untukmu ..."

.

"Dinda ... ini agak ...

mmm sejak menguasai ilmu auman macan putih, aku memiliki penciuman yang sangat baik,

mmm aku ...

mohon maafkan aku, tapi aku bisa mencium aroma tubuh bibi di tubuhmu ... "

.

"Aku bersyukur tidak perlu memberitahukan hal itu dengan kalimat yang sulit ..."

.

"Tapi dinda ... masalahnya adalah ... ibunda juga bisa menciumnya ... kau tau kan ?"

.

"Mmmm lalu ... apa yang harus kita lakukan ?"

.

"mmm kita mandi saja ... setidaknya menutupi aroma tubuh bibi ...'

.

"Baiklah ... aku akan mandi ... "

.

"Bukan begitu dinda ... mandi bersamaku ... memelukku dan berbagi aroma tubuh kita ..."

.

"Mmm ... baik, lakukan saja ... tak perlu sungkan pada prajurit, biar mereka melihat keadaan kita ..."

.

.

.

.

.

Aku paham ...

Sangat paham jika Raden Adipati Turangga Wesi dengan sengaja tidak memakai perisai mereka saat bicara tadi adalah semata mata agar aku bisa mendengarnya, dan menghilangkan kesalah pahaman dengan yang mereka lakukan selanjutnya ...

karena adegan selanjutnya sangat menguji mental dan kesabaranku ...

.

Kedua sepupu itu mandi bersama dengan melepas kain mereka, si manis Dyah Kinanti melingkupi tubuhnya dengan kain milik Raden Turangga Wesi, begitu pula sebaliknya, mereka kemudian berpelukan, aku masih mengingat jika mereka melepas kain mereka ...

Sungguh sial ...

Aku bangkit dan meninggalkan tempat itu dengan perasaan ingin menghancurkan beberapa batang pohon sampai menemukan mata air jernih

.

"Eloook ... aku pinjam kainmu ... aku akan mandi suci ... carikan aku lumpur, pasir, atau tanah ... apapun yang kotor dan bau ... "

Travel To 1279 SakaWhere stories live. Discover now