Travel To 1279 Saka

45. Perjodohan atau pemaksaan

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜

Nyai Dewi Larasati ...

Sejak kapan pelayan itu menjadi seorang dewi ?

aku melupakan bahwa sekarang dia adalah adik angkat kanda Galih Perbawa, dan dengan kesempurnaanya itu meski dia rakyat jelata sekalipun pasti akan banyak para bangsawan yang menginginkannya.

.

Termasuk suamiku ...

Senopati hebat Raden Teja Wiguna, aku masih bisa melihat tatapan mereka yang syarat kerinduan ketika kami bertemu saat jamuan makan di pendopo kadipaten,

Yang paling hebat adalah kedua anakku langsung melekat padanya tanpa merengek, dan Turangga memintanya langsung untuk menjaga adik adik kesayangannya,

wanita itu memang punya kekuatan luar biasa untuk menjerat anak anak menjadi suka padanya.

.

.

Pagi ini aku sengaja datang ke biliknya, bukan saja karena si bungsu kami menginap di sana, aku juga ingin melihat keadaannya, satu lagi yang aku kagumi dari gadis itu ...

dari luar biliknya terlihat sama dengan yang lain, tapi sangat berbeda ketika berada didalamnya, bagian dalam biliknya memiliki harum yang khas, bersih dan aku tidak tau jika ada taman kecil di belakang dengan pemandangan yang indah, aku juga melihat seorang emban yang paling bersih di seluruh kadipaten ini,

aku banyak memperhatikannya,

dia tidak pernah memperlakukan pelayan seperti pelayan, dia lebih terlihat seperti seorang ibu atau seorang kakak dari pada majikan.

.

.

Tatapan mata bulat itu menunduk ketika aku sampai, anakku berlari dan memelukku kegirangan,

di tangannya terdapat gula gula yang sering di makan Turangga, apakah itu semacam sihir untuk anak anak ?

kurasa tidak, Raden Turangga Wesi menjadi seorang yang hebat juga karena asuhannya,

.

"Larasati ... lama tidak berjumpa dengan mu ..."

.

"Ampun gusti ...

Salam hormat hamba"

.

"Tidak usah begitu, kau sodara iparku sekarang, bilikmu sangat nyaman ..."

.

"Begitulah, hamba membuatnya menjadi nyaman ..."

.

"Mengapa berkata begitu, kau tidak suka di sini ... ?"

.

"Hamba lebih suka menyewa lapak di pasar dan berdagang seperti ketika hamba di kotaraja Gusti Ayu ..."