26. Kebenaran

121 29 9
                                    

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜

🌻🌻🌻

Kata kata Raden Chandrakara telah berhasil membuatku banyak berpikir setelah kepulanganku,

Ibunda menangis melihatku terluka, begitu juga Turangga Seta yang tidak beranjak membuntutiku sejak aku pulang,

aku juga harus berhati hati padanya karena dia terlihat iri pada adik bayi kami, jika aku terlihat tersenyum dan menciumnya, dia akan pergi ke wisma belakang dan menangis diam diam disana, ternyata sungguh merepotkan punya adik,

tapi aku sungguh menyayangi mereka, apakah mereka tau jika aku bukan kakak kandung mereka ?

apakah mereka akan menjauhiku ketika tau kebenarannya,

aku kembali gundah ...

Ayahanda adalah seorang yang paling baik dan paling aku hormati, jika semua yang dikatakan Raden Chandrakara itu benar, betapa beliau adalah seorang pria dengan cinta yang luar biasa pada ibundaku,

aku jadi merasa rendah diri di hadapannya,

Apalagi setelah ayahanda berkata jika beliau akan di tugaskan menggatikan Uwak Mahesa di perbatasan sungai Sarayu, kenapa aku jadi semakin rendah diri, seharusnya aku membuatnya bangga, bukan membuat masalah dengan terluka seperti sekarang,

.

"Ayahanda akan membawa ibu Ratri, bisakah kau menjaga ibunda dan adik adikmu Raden Turangga ?"

.

"Bisa ayahanda, aku akan pulang seminggu sekali dari padepokan, jangan terlalu khawatir ..."

.

Aku sedikit tau alasan ayahanda membawa ibu keduaku karena tidak ingin ibuku itu membuat ulah, dia terlihat selalu iri dengan apapun yang diperoleh oleh ibunda,

satu lagi yang menjadi perhatianku, dua orang dari kadepaten Sagalabungah datang berkunjung, secara khusus menanyakan kabarku, entah apa yang mereka bicarakan pada ayahanda dan ibunda tetapi dari yang kudengar bahwa mereka ingin membawaku pergi, dan ibunda keberatan dengan itu,

aku yakin jika mereka adalah keluarga dari ayah kandungku, aku harus mencari tau, aku harus bertanya pada seorang yang paham masalah ini ...

mungkin uwak Galih, uwak Manisha, atau bibiku yang segala tau itu ...

.

.

Tentu saja aku memilih yang terakhir,  sebelum ayahanda dan ibu Ratri pergi aku harus mengetahui masalah itu, tentu saja agar aku bisa mengambil keputusan kedepannya,

.

Karenanya pagi ini aku berkuda melintasi jalan berbatu pinggiran kotaraja untuk pergi kerumah bibi, semoga ini adalah jalan memotong yang lebih cepat, karena jika harus melewati balai pengobatan seperti yang bibi gambarkan diatas kainnya baru menjelang sore aku akan tiba disana,

Travel To 1279 SakaWhere stories live. Discover now