46. Persaingan dengan bocah 🔞

105 23 4
                                    

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜

Aku sudah melupakan berapa lama aku terdampar disini, aku juga menganggap masa depan itu hanyalah mimpi disaat aku begitu putus asa, malam ini aku kembali merasakan putus asa, aku berharap keputus asaan ini membawaku kembali,

tapi untuk sekian menit kedepan aku tetap pada posisiku, terbaring dengan tangan mungil Dyah Dahayu yang memelukku, dia merayuku untuk membuatkan permen sebelum dia kembali, aku dengan tulus mengajarinya.

Satu lagi keberuntungan Dewi Nandini adalah memiliki anak anak yang sempurna, paras menawan, adab yang tinggi dan kepandaian diatas rata rata, aku tersenyum nyeri membandingkannya dengan diriku sendiri,

Pada akhirnya aku hanya menjadi saksi dari banyak kejadian bahagia mereka,

setidaknya mereka bahagia ...

tapi bagaimana dengan perasaanku ?

aku tidak akan pernah bisa menjadi pendamping Turangga Wesi karena latar belakangku, sedangkan jika tidak bersamanya, kurasa aku tidak memiliki pilihan lagi,

Jadi ... apa bedanya nasibku ?

di masa depan, atau masa lalu tetap saja aku sendiri, aku lebih memilih menjadi kuat dengan masa depanku, daripada masalalu yang kini kujalani, aku tak ubahnya pengemis cinta pada pria bangsawan ...

pilihan hidup terakhir yang pasti akan pilih di masa depan ...

Aku merelakan Raden Teja Wiguna karena dia beristri ...

tapi aku juga tak bisa menjangkau Raden Turangga Wesi karena statusku tak berubah meski kakek luhur ku sudah mengangkatku ...

dan didepan mataku aku harus menyaksikan perjodohan pemuda cinta keduaku dan mungkin yang terakhir untukku, dan calon istrinya adalah perempuan tidak beretika,

Aku lebih rela dia menikahi Dyah Kinanti daripada Sekar Jingga, bisakah sekali ini aku menjadi jahat ?

Aku sungguh tidak rela anak sebaik dirinya menikahi Sekar Jingga, anak licik yang pasti akan selalu di setir oleh ibunya,

tidak akan kubiarkan ...

.

.

.

.

.

"Bibi ... Aku di belakang bilik ... tolong buka pintunya ..."

.

Raden Turangga bergumam dengan suara dalam, aku kembali menghela nafas, keinginan kuat mengabaikannya sirna begitu saja saat mendengar suara yang begitu ku rindukan,

perlahan aku bangkit memastikan anak kecil di sampingku tidur dengan pulas, kemudian berjalan membuka pintu belakang.

.

Travel To 1279 SakaWhere stories live. Discover now