30. Perjalanan 3

103 25 5
                                    

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜

Tidak ada yang salah dengan bibiku ...  dia tentu menganggapku sebagai anak asuhnya yang lucu dan menggemaskan, dulu bibi sering memeluk dan menciumku dengan gemas,

tapi sekarang ...

yang dilakukannya di sungai tadi ...

aku tidak habis pikir, dia mencium bibirku ... dan barusan dengan ringan hati dia bicara tentang tidur bersama ...

.

Aku benar benar pusing ... karena setiap mengingat kejadian tadi perutku rasanya ngilu,

aku harus mencari cara agar tidak memikirkan bibi untuk sementara ini, jadi lebih baik memeriksa kuda dan memberi mereka makan daripada berpikiran kotor.

.

.

Sampai menjelang sore aku belum kembali ke bilik, bibi juga tidak menyusulku, dan sepertinya semua baik baik saja ...

itu pikiranku, tapi tidak kenyataannya, pelayan yang baru saja pergi setelas selesai memandikan kuda kembali dengan tergopoh kearahku, memberitahukan jika istriku di goda lelaki lain ...

.

"Den ... cepatlah masuk dan selamatkan istrimu, juragan Borokokok sedang menggodanya ...!!!"

.

Apa ... !!!

Istriku !!!!

.

.

.

.

"Gadis cantik ... lebih baik ikut pergi bersama kami, bendi kami yang mewah lebih cocok daripada kuda kurus yang punggungnya penuh tulang ... apa tidak sakit itu mu ..."

.

"Maaf tapi aku sudah biasa dengan kudaku itu juragan ..."

.

Bibi baru akan berdiri saat seorang lagi menyentuh pundak bibi dan menyuruhnya duduk, itu membuatku meradang

.

"Singkirkan tangan kotormu itu juragan mesum ..." peringatanku jelas meski aku berada di luar penginapan,

.

"Wah wah wah ... suaminya datang kang ..." yang duduk di sebelah bibi mencemoohku dengan kalimatnya,

.

"Kubilang lepaskan tangan kotormu dari tubuhnya ... menjijikan ... !!!"

.

"Maaf juragan, permisi ... biarkan aku pergi ..." bibi mulai dengan perintahnya

Travel To 1279 SakaWhere stories live. Discover now