7. Ayahanda nya Turangga ...

164 33 2
                                    

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜

Aku terbakar ...

Tujuan awalku adalah menyelamatkan Edah ... sudah seminggu dia mendekati tukang kuda, kami merencanakan lari dengan kuda setelah tuan senopati pergi,

sebenarnya aku tidak tega meninggalkan Raden Turangga yang tampan itu, tapi demi bisa kembali, itu semua harus kulakukan.

.

kembali padaku yang sedang dalam kobaran hasrat bersama salah seorang pengawal tuan senopati, aku tidak menyangka di jaman kuda masih jadi transportasi penting ada seorang yang bisa kissing sampai membuatku terbang,

demi perjuangan Edah dan kembali ke masadepan, tadinya mau kuhajar tapi aku pikir kemampuannya pasti diatasku,

kesalahan fatal kurasa ...

Aku yang pertama menciumnya, dan aku juga yang jatuh tak berdaya akibat ciumannya,

ada denyut kuat saat dia menciumku yang membuatku lumer dan meleleh dalam sentuhannya,

kami belum akan menyudahi ciuman panas ini, jujurnya aku merindukan di sentuh seperti ini ...

Tangan kokohnya meraba seluruh tubuhku, dan dengan cekatan menarik naik pahaku mendekati pinggulnya,

tapi tunggu ... apakah aku akan melakukan ona di kandang kuda ?

sungguh sungguh tidak elite

.

"mmmpphht ... pengawal ... apa kau gila melakukan ini di kandang kuda ?, lagi pula ... bayangkan jika gusti senopati tau,

kita bisa dibunuh bersama sama ..." bisikku di telinganya saat lidahnya mengecap selangkaku dan seketika aktivitasnya terhenti,

.

"Kau tidak tau aku ... ??? " suaranya dalam tatapan dan matanya menggelap

.

"Haa ... ???" aku lemas, karena aku yakin telah melakukan kesalahan besar,

.

"Kali ini kau kumaafkan ...!!!

yang harus kau tau, jika kau lakukan ini pada pria lain, kau sudah habis sekarang ..."

.

Pria tampan itu bangkit dari tempat duduk bendi yang tadi kami tiduri, dia menghentak kainku hingga menutup pahaku yang tadi  tersingkap dan sempat di remasnya, lalu dengan sekejab saja dia sudah tidak terlihat lagi.

.

Siapa dia sebenarnya ...

Jangan jangaaaan ... jangan jangaaaan ...

Astagaaaaa ...

Mati aku ... jangan jangan dia ayahnya Turangga ... !!!!!

Aku nyaris telanjang barusan, jujur saja aku belum bisa pakai kain

Travel To 1279 SakaDove le storie prendono vita. Scoprilo ora