The End Of Him

1.6K 316 46
                                    

Constin memberikan beberapa pukulan yang dapat ditangkap oleh mata Gian, yang ditangkis dengan sempurna oleh Codru. Hanya sampai sana mata Gian dapat melihatnya karena yang selanjutnya terjadi adalah gerakan mereka yang terlalu cepat untuk dapat dilihatnya.

Hingga pada satu titik Codru dapat menghantam Constin dengan sangat kencang hingga pria itu terjatuh ke lantai dengan suara debuman yang amat lantang.
"Ada kata-kata terakhir sebelum aku membunuhmu?" ujar Codru yang berdiri menjulang dekat dengan kepala Constin yang masih tergeletak dengan tawa. "Kau pikir ini sudah usai? Kau pikir aku hanya bergerak sendiri?" suara Constin sangat lemah hingga sangat sulit mendengarnya jika tidak benar-benar memperhatikan.

"Kau hanya half-breed, apa yang makhluk rendahan sepertimu dapat lakukan?"
pria itu kembali tertawa diselingi dengan batuk. "Half-breed ini juga memiliki saudara lainnya. Kau terlalu sibuk membuat rencana untuk melindungi anak manusiamu hingga meninggalkan takhtamu tanpa pengawasan. Dan rencana kami adalah menghancurkanmu secara perlahan hingga tidak ada lagi yang dapat percaya pada kepemimpinanmu."

"Dacian dan para kesatria di sana terlalu kuat untuk kawananmu lumpuhkan." tJawabnya dengan percaya diri yang membuat Constin tertawa. "Kau harus berhenti percaya pada orang-orang, Codru."

Suara lain tidak terdengar di telinga Gian. Semuanya terasa hening karena fokusnya hanya pada Constin dan Codru. Terutama pada Codru yang kini tampak murka saat menyadari sesuatu. Tangannya kini bergetar dengan urat-urat berwarna biru yang timbul di sekitar lengannya yang mencengkeram Constin yang sudah terkulai.

Suara tulang yang retak terdengar nyaring di telinga Gian yang kini sudah berjalan mendekati kedua pria itu. Para serigala sudah menuju bungker sedangkan para vampir yang datang bersama Constin berhamburan lari dan yang kedapatan oleh Abel serta Marius, yang sudah terlepas dari ikatannya, terbakar di lantai. Mereka sibuk dengan killing spree karena kesal diikat lama. Namun, Gian yakin pendengaran mereka yang super itu dapat menangkap seluruh percakapan ini

"Katakan, siapa lagi komplotanmu?" Codru menggeram, ia melonggarkan cengkeramannya agar Constin dapat berbicara.

"Aku rasa kau tahu. Kau hanya terlalu terbuai akan kepercayaanmu sehingga tidak mau mengakuinya," jawaban Constin membuat Codru semakin berang lalu mematahkan kedua tangannya dengan sekali pukulan. Bunyi tulang yang hancur disusul dengan jeritan Constin membuat Gian menutup matanya rapat-rapat.

"Jangan bermain denganku half-breed," desis Codru tajam. Constin menjawab usai teriakannya surut dan makiannya selesai.

"Menurutmu, siapa yang memiliki akses untuk seluruh kastilmu dan bekerja dengan para kesatria kebanggaanmu itu?"

Wajah Codru tampak gelap. "Dacian," bisiknya parau.

Constin terkekeh, "Akhirnya kau sadar juga. Anak dari ayahku yang tersisa bukan hanya aku, Codru. Dan tujuan utama kami bukanlah anak manusiamu itu, untuk apa kami buru-buru membunuhnya jika dapat bersenang-senang dengan membuatmu kehilangan satu persatu hal yang kau banggakan? Dan anak manusiamu itu akan menjadi hal terakhir yang akan kami singkirkan. Jika rumahmu saja tidak dapat kau jaga, bagaimana orang-orang dapat mengharapkan kau menjaga mereka? Itu yang kami incar."

9/5/21
Revisi 29/7/21

Jangan lupa vote, komen dan follow akun WP ini + IG @akudadodado yaaw. Thank you :)

Btw cerita Serghei dan Abel bisa dicek di judul Tattletale :)

Btw cerita Serghei dan Abel bisa dicek di judul Tattletale :)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Rumpelgeist [FIN]Where stories live. Discover now