[ SEANTERO - 16 ]

7.7K 1.9K 729
                                    

DAH UPDATE LAGI GUYS!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

DAH UPDATE LAGI GUYS!

Silakan revisi typo🤎

SPAM TERO HERE🤎🤎🤎

CHAPTER 16 - GAMANG!

NORMAL POV




“NGEHAHAHAHAHAHAHAHAHA!”

“Berhenti ketawa, anjing!” geram Seantero. “Nyu, lo enggak usah ikut senyum-senyum!”

Bukannya berhenti tertawa, A dan Alano malah semakin menambah keras volume tawa mereka. Si kalem Banyu pun senyum-senyum melihat nasib Seantero. Bikin Seantero naik pitam.

“Cup cup cup anak Bunda, jangan nangis, ya,” ujar Alan, mengusap puncak kepala Seantero.

“Kalian beneran temen gue bukan, sih?!”

“Sakit perut gue, Ro. Lo kenapa malu-maluin diri mulu? Bakat lo malu-maluin diri sendiri?” tambah A.

A meletakan bukunya ke dalam laci meja. Ia memang paling kurus di antara Seantero, Alan dan Banyu. Tetapi, A punya perut empat kotak tidak seperti Seantero yang punya takoyaki di perut. Ia rajin berolahraga, untuk menambah massa berat badan di tubuhnya. Beda sama Seantero, kaum rebahan macam itu, cuma menunggu pelajaran olahraga saja baru mau menggerakkan sendi-sendi tubuhnya.

“Gue ngeliat adegan gituan di film, cowoknya nuker mangkok padahal si cowok makannya enak, gitu. Dia bilang orang jatuh cinta makanan apapun bakalan seenak masakan koki hotel. Gue beneran jatuh cinta kan, Lan?” pungkas Seantero.

“Iye, bener, orang jatuh cinta logikanya ilang. Modelannya persis kek lo begini. Polos menjurus ke goblok,” ucap Alan. Ia menarik napas. “Lo, Ro— nyesel gue pernah nyaranin tutorial pdkt lewat ftv.”

“Lo yang nyaranin? Bukannya gue, ya?” A mengerutkan alis.

“Taulah siapa yang nyaranin. Nanti ada flashback kok.”

Seantero menggembungkan bibir. Lalu, menyembunyikan kepalanya di balik lipatan tangan. Pantas banyak yang bilang realita tak seindah alur cerita. Oalah, nasibnya malah kebanyakan apes. Seantero ingat tadi, ekspresi Voila pas melihatnya. Tidak terbaca sama sekali, Seantero bingung. Apa Voila sejijik itu padanya?

“Sebagai temen yang baik, gue dukung Alven sama Voila.”

“Lan, lo kok tega banget sama gue?” protes Seantero, ia langsung mengangkat kepala menyorot tajam Alan. “Apaan segala ngaku temen gue.”

“Hah? Maksud gue tuh sebagai temen Alven. Siapa juga mau temenan sama lo, Teyo?”

“ALAN MONYET! MATI LO DOGGY!” teriak Seantero, melempar tip-ex di mejanya ke arah Alan.

A terbahak-bahak, sedang Alan sudah mengambil jurus seribu bayangan dengan lari terbirit-birit.

****

TARGET BUCIN [LENGKAP]Where stories live. Discover now