[ SEANTERO - 40 ]

6.5K 1.8K 2.4K
                                    

Masih cepet lho:")

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Masih cepet lho:")

Pencet bintang dulu yok sebelum baca❤

Silakan revisi typo🤎

Jangan lupa follow akun wp ini🗿

.
.

SPAM TERO HERE🤎🤎🤎

SPAM VOILA HERE!

CHAPTER 40 - HAMPIR MENCOBA

NORMAL POV

Sepanjang pelajaran berlangsung setelah proses inspeksi barang mendadak oleh anggota OSIS. Seantero tidak bisa menahan diri untuk tidak menyengir. Padahal, ia cuma mendengar Voila membalas salam yang ia ucapkan.

Alan duduk di tempat duduk dengan resah. Cowok itu takut, takut menginterupsi kebahagiaan Seantero dengan mengatakan belum tentu Voila seagama hanya karena membalas pesan dan mengucapkan istigfar. Bukan- ia bukannya tak suka Voila. Alan khawatir jika kalimat Voila sebatas balasan tanpa arti.

Mengingat Banyu juga sering mengucapkan "Alhamdulillah". Menurut Banyu sendiri itu refleks akibat terlalu sering bergaul dengan mereka.

Bagaimana semisal itu berlaku pada Seantero? Seantero sudah bahagia bukan main lalu dipatahkan?

"Yo," panggil Banyu.

Seantero membalikkan badan menghadap Banyu, cowok itu mencolek punggung Seantero.

"Gue tanya agama Voila, mau?" lanjutnya.

Seantero mengerutkan kening. "Oui! Ntar gue tanya sendiri. Bakalan ketemu pas istirahat kedua, kok. Tenang, aja, gue nggak nangis kalau emang salah."

Seantero sudah pernah merasakan luka itu. Tubuhnya pasti sudah bisa menerima semisal ada kemungkinan lain. Seantero kembali menunduk dan tertawa, cowok itu benar-benar dilanda euforia.

*****

Seantero berlari keluar kelas begitu bel istirahat kedua berdering. Cowok itu bahkan mengabaikan guru yang masih sibuk membereskan barang di meja. Maklum, Seantero memang sudah terlalu bersemangat.

Ia menuruni tangga nyaris sama dengan kecepatan cahaya. Kali ini, ia akan memberanikan diri bertanya tentang identitas Voila. Cukup kemarin sebatas mendengar dari pihak ketiga. Seantero mau mengetahui segalanya dari mulut Voila saja. Agar tak ada berita simpang siur.

"DEDEK VOILA! I'M OTW!" teriak Seantero.

Seluruh siswa kelas XI menatap Seantero. Voila cuma bisa tersenyum kecil melihat si cowok yang kini berlari menghampiri dirinya. Ia sudah tidak kaget lagi. Voila mulai mengenal karakteristik Seantero.

TARGET BUCIN [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang