[ SEANTERO - 47 ]

6.3K 1.8K 2.6K
                                    

Nggak capek kan UP teros? 😭

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nggak capek kan UP teros? 😭

.
.

Pencet bintang dulu yok sebelum baca❤

Silakan revisi typo🤎

Jangan lupa follow akun wp ini🗿

.
.

SPAM TERO HERE🤎🤎🤎

SPAM VOILA HERE!

CHAPTER 47 - NYANTUY

NORMAL POV






"Alhamdulillah."

Seantero mengendarai motor sendiri sebagai permintaan spesialnya kepada Prawira. Ia bahagia, Bung! Bagaimana tidak? Polisi tengah OPERASI PATUH LALU LINTAS.

Harapan Seantero terkabul. Ia ingin sekali bertemu "Bapak Meluncur 86". Setelah sekian purnama tak pernah berjumpa jaket berwarna stabilo yang terang benderang tersebut. Penantian Seantero terbayarkan. Pertama, ia menggunakan helm berstandar SNI, bahkan helm itu fullface menutupi semua kepalanya. Kedua, ia memiliki SIM dan membawa STNK motor.

Coba? Kurang apa lagi, Bos?

Seantero memarkirkan motornya bahkan sebelum disuruh berhenti oleh Bapak Meluncur 86. Ia membuka kaca helm, lalu menaik-naikan alis.

"Selamat siang, boleh minta waktunya sebentar, Polici?"

"Lah, kamu yang pernah teriakin Bapak waktu itu, 'kan? Cuma karena Bapak tanya kamu punya pacar apa, nggak?"

"Lah!? Bapak yang pernah Tero teriakin waktu itu, 'kan? Cuma karena Bapak nanya, Tero punya pacar apa nggak di depan gebetan Tero?" timpal Seantero.

"Jangan kurang ajar kamu sama Polici," balas si Bapak melontarkan kalimat jenaka.

"Bapak apa kabar? Wah, sekarang udah besar, ya. Kemarin masih digendong sama mamaknya. Sukses banget sekarang."

"Dah, berhenti main-mainnya, Tero. Sini SIM dan STNK kamu, sebelum Bapak tulis nama kamu di surat tilang."

Tenang saja, Bapak Polisi di depan merupakan kenalan Seantero. Saudara dari bapaknya Banyu. Pamannya tersebut memang akrab dengan para jajaran anak muda. Seantero baru tahu dua bulan belakangan ini kalau Banyu punya kerabat dari aparat negara.

Mereka mudah akrab sebab pamannya sering berkunjung ke kos Banyu untuk memeriksa keadaan anak itu. Apakah ponakannya masih bernapas atau tidak, amanah dari orang tua Banyu, yakni Nandoro.

"Pak, nih. Cakep kan foto Tero di SIM? Upsie, Bapak nggak bisa tilang Tero agy," papar Tero, nadanya bak bocah 4 tahun yang memamerkan karya pertama.

Si Bapak Meluncur 86 lantas memeriksa SIM Seantero. Ia mengerutkan alis.

TARGET BUCIN [LENGKAP]Where stories live. Discover now