[ SEANTERO - 46 ]

6.2K 1.9K 2.4K
                                    

YIPPIE YOU MEET THIS NOTIFICATION AGAIN❤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

YIPPIE YOU MEET THIS NOTIFICATION AGAIN❤


Pencet bintang dulu yok sebelum baca❤

Silakan revisi typo🤎

Jangan lupa follow akun wp ini🗿

.
.

SPAM TERO HERE🤎🤎🤎

SPAM VOILA HERE!


CHAPTER 46 - PACKING!

NORMAL POV


Seantero mendorong pintu kamar dengan gerakan yang sangat pelan. Kemudian, cowok itu mengunci pintu agar nantinya tidak diusik oleh Prawira. Manik mata Seantero merekam kondisi kamarnya. Ia memicing, bingung mau memulai dari mana.

Ia beranjak ke lemari, membuka lemari dan mengeluarkan gitar kesayangannya. Cowok tersebut duduk di lantai dan menyenderkan punggung ke tempat tidur. Ia bernyanyi guna melepas beban pikiran yang memberatkan Seantero.

Setelah bernyanyi tiga lagu, Seantero menaruh gitar-nya ke atas tempat tidur. Ia berpikir mulai membenahi kamar. Cowok itu merakit dos kertas hingga membentuk kotak.

Ia mengeluarkan semua pakaiannya yang ada di dalam lemari. Meletakkan potongan pakaian tersebut ke lantai. Seantero baru 'ngeh' ia mengoleksi banyak sekali hoodie. Terbukti dengan lima tumpukan tinggi lipatan hoodienya yang menjulang.

"Pemborosan ini, mah," komentarnya.

Namun, mau bagaimana lagi, Seantero sangat suka saat ia memesan hoodie, mengoleksi dan menyimpan hoodie baru. Ia menyisihkan hoodie-nya yang masih layak pakai ke karung. Bukan cuma hoodie, Seantero turut memasukan potongan pakaiannya yang masih bisa ia gunakan ke karung.

Seantero hanya menyisakan pakaian yang menurutnya kurang etis jika diberi orang lain.

Ya, benar, Seantero mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk yang akan terjadi pasca operasi. Ia berniat memberikan semua properti miliknya ke pihak yang membutuhkan atau setidaknya ia sumbangkan ke panti asuhan.

"Gue bakalan ngasih kalau semisal gue nggak bangun lagi sehabis operasi. Tapi, kalau gue bangun, maaf, ya, gue nggak jadi ngasih," ujar Seantero, kepada tumpukan baju.

"Njir, eh—astagfirullah. Dah janji nggak ngumpat.”

Seantero menampar pipinya.

“Bayangin, abis nyiapin gini semua teros ntar operasinya baik-baik aja, malu abis, hihihihi."

TARGET BUCIN [LENGKAP]Where stories live. Discover now