[ SEANTERO - 22 ]

7K 1.8K 721
                                    

UPDATE LAGI NIY🥰🥰

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

UPDATE LAGI NIY🥰🥰

Pencet bintang dulu yok sebelum baca❤

Silakan revisi typo🤎

SPAM TERO HERE🤎🤎🤎

CHAPTER 22 - NGAJAK

NORMAL POV




"YUK, KITA NGELAKUIN TES DNA!"

Pakaian acak adul, dahi berpeluh tetesan keringat, tarikan napas ngos-ngosan. Seantero seperti habis lari marathon, si cowok anti olahraga itu menampakkan diri di kamar kos Banyu. Di mana Alan, A dan Banyu berkumpul.

"Lo naik apa ke sini, Ro?" tanya Alan, mengintip ke luar jendela.

"Gue naik ojek. Nyu, gue minjem duit lo, dong. Bayarin ojek di depan. Gue tadi takut ketangkep bang Wir. Makanya gue langsung lari aja. Takut dia pelontosin rambut gue."

Banyu berdiri, tidak banyak babibu. Ia keluar guna membayar tukang ojek yang sedari tadi sudah menunggu dibayar oleh Seantero. Ia kembali ke dalam kosnya setelah membayar 20 ribu.

Para Laimós alias F4 kawe, atau apalah sebutannya tengah berkumpul di kos Banyu. Kos berukuran 8x8 meter. Seperti kos pada umumnya, satu ruangan sudah termasuk dapur, tempat tidur, ruang tamu, ruang belajar. All in one istilahnya, namun untuk toilet sendiri terpisah.

Karena jarak rumah Banyu ke sekolah cukup memakan waktu. Orang tua Banyu menyuruh putranya tinggal dikosan saja. Dari pada repot.

"Ini, gue udah kumpulin rambut buat tes DNA," ulang Seantero.

Dengan tampang polosnya, Seantero merogoh kantong celana joger yang ia kenakan dan menaruh ratusan helaian rambut Prawira. Rambut yang berhasil ia jambak.

"Anjurr!" umpat A.

"Ro, napa rambutnya banyak amat? Ini orang cukuran apa gimana, dah?"

Seantero tersenyum lebar sampai baris giginya yang putih muncul. Ia cuma bisa cengengesan tanpa membalas pertanyaan Alan.

"Firasat gue nggak enak," kata A.

Banyu manggut-manggut.

"Ini rambut Alven, Ro? Lo mau tes DNA? Emang beneran gituan udah bisa terdeteksi lewat tes DNA?" tanya A, penasaran.

"Gue baru denger, sih. Teknologi jaman sekarang keknya makin tinggi, jadi udah ada alat yang bisa ngedeteksi," jawab Alan.

Banyu manggut-manggut lagi.

"Kok bahas Alven? Ini rambut Bangwir, tau."

"Hah? Ngapa jadi rambut abang Wira? Gimana?" A mengerutkan kening.

TARGET BUCIN [LENGKAP]Where stories live. Discover now