[ SEANTERO - 38 ]

6.4K 1.8K 1.6K
                                    

Terlalu cepet up kayaknya🗿

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terlalu cepet up kayaknya🗿

Pencet bintang dulu yok sebelum baca❤

Silakan revisi typo🤎

Jangan lupa follow akun wp ini🗿

.
.

SPAM TERO HERE🤎🤎🤎

SPAM VOILA HERE!

CHAPTER 38 - ALASAN

NORMAL POV

Di depan Voila, Seantero tak mengangkat topik seputar agama. Ia penasaran ingin bertanya. Namun, mendengar kata itu langsung dari mulut Voila, Seantero merasa takkan sanggup. Ia duduk di depan Voila, gadis itu tengah menikmati bakso dengan khidmat.

Detak jantung Seantero yang berdegup kencang. Perasaan nyaman di dekat Voila, rasa bahagia yang tak terdefinisikan begitu bersama Voila akan berakhir menjadi penjara luka terdalam bagi Seantero.

Voila cinta pertama Seantero.

Cinta pertama cowok jarang bisa berhasil. Tetapi, Seantero bahkan harus merasakan rasa sakit lebih besar setelah tahu kenyataan.

“Dek Voila,” panggil Seantero.

Voila menengadah. “Iya, Kak?”

“Kenapa nggak pacaran sama Alven?”

Pertanyaan yang jawabannya jelas akan menyakiti Seantero.

“Karena .... hm, keadaan?” jawab Voila. “Anyway, gue dari tadi gemes banget.”

“Apa? Kenapa?”

Voila berdiri, ia memutari meja kantin. Duduk tepat di sebelah Seantero. Voila mengulurkan tangan, ia memperbaiki tatanan rambut Seantero. Kemudian, mengeluarkan karet gelang dari saku seragam, Voila menguncir sepucuk poni Seantero ke atas.

“Tuh, Kak Tero cocok banget gini,” tutur Voila sembari tersenyum.

Sepanjang poninya dikuncir Voila, Seantero cuma bisa menahan napas. Tidak kuat! Ia dan Voila terlalu dekat. Cowok itu mundur lalu terkekeh canggung. Perasaan nasib Seantero begini sekali, tak pernah ada kata berjalan mulus bagi hidupnya.

“Dedek Voila suka?” tanya Seantero.

Voila menaikan alis. “Suka apa?”

“Suka rambut Mamas Teyo kayak ini?”

Voila manggut-manggut. “Menurut gue, type muka Kak Tero cakepnya tuh manis.”

“Kalau Alven?”

Kenapa Seantero ingin terus membandingkan dirinya dengan sosok Alven? Baru juga dibahas, Alven sudah datang menghampiri mereka, padahal ini kantin khusus lantai dasar. Alven malah sengaja datang ke sini untuk menemui Seantero dan Voila. Bisa dibilang, sekarang Seantero tak terlalu khawatir soal Alven. Toh, mereka berdua sama-sama takkan bisa memiliki Voila ke jenjang yang lebih jauh.

TARGET BUCIN [LENGKAP]Where stories live. Discover now