[ SEANTERO - 24 ]

6.8K 1.8K 713
                                    

CAPEK NGGAK SIH SAMA NOTIF TARGET BUCIN? 🗿

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

CAPEK NGGAK SIH SAMA NOTIF TARGET BUCIN? 🗿

Pencet bintang dulu yok sebelum baca❤

Silakan revisi typo🤎

SPAM TERO HERE🤎🤎🤎

CHAPTER 24 - ANAK BAIK

NORMAL POV






“AHAHAHAHAHAHAHAHAHA!”

Teriakan Seantero menggema di seluruh penjuru kelas. A, Banyu, dan Alan terpaku. Seantero memang tidak beres, tetapi dari kelakuannya ini pasti ada yang lebih tidak beres lagi. Alan mendekati Seantero yang berdiri di depan pintu, menghalau langkah orang yang hendak keluar. Teman sekelasnya bahkan, sudah mengerutkan kening melihat Seantero.

Mau heran, sedangkan itu Seantero. Tidak heran juga, gelagat Seantero mengkhawatirkan.

“Lo kenapa ketawa macem kerasukan, anjir?!”

“Hahahahahahahaha."

Seantero kembali terbahak, ia meledak dalam tawa. Seantero menepuk pundak Alan.

“T-tero?”

“Huwaaaaaaa!”

Tawa Seantero berubah, cowok itu duduk ke lantai sembari mengesekkan kakinya. Layaknya bocah yang menangis sehabis dimarahi mama.

“Alan .... Alven nyuri bini gue,” kata Seantero.

“Huweeeeeee!”

Allahuakbar.”

Alan dan A kompak menepuk dahi. Mereka berdua berusaha mengangkat tubuh Seantero. Cowok itu bukannya berdiri malah membiarkan tubuhnya terseret dan menjadi tontonan siswa satu kelas.

“Tero, bangun, Bangsat!” bentak Alan.

“Teyo, buyuan! Eh, buruan!” seru A. “Nyu, bantuin!”

Banyu yang hanya mau bergerak kalau disuruh pun berdiri, menolong Seantero agar tidak mempermalukan dirinya lagi. Seantero duduk di kursinya lalu menundukkan kepala. Sedih hatinya, mengingat interaksi Voila dan Alven. Kenapa bisa sedemikian mesra?

“Lo abis apasih, Ro?" tanya Alan penasaran.

“Huweeeeeeee!” rengek Seantero. “Alven ....”

“Alven kenapa?” A masih berusaha menenangkan Seantero.

“Dia nyomot tangan Voila, diremes.”

“Ro, gunain bahasa yang sehat napa. Otak gue jadi kotor dengernya,” komentar Alan, A dan Banyu mengangguk.

“Apa gue beneran cuma figuran di dunia ini?”

“Kemana, aja, Yo? Baru sadar?” tambah A, mengusap punggung Seantero.

TARGET BUCIN [LENGKAP]Where stories live. Discover now