25. Maxie Kembali

40 12 50
                                    

Hola ....
Rara kembali lagi. Maaf lama dan mungkin akan selalu lama.
Nggak dung, dalam seminggu Rara akan tetap hadir menemani kalian kok. Meski hanya satu kali dalam seminggu 🥺

Semoga masih ada yang setia menanti^^

Oke, happy reading💜
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..

.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
..

.
..
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
...

.

Definisi bahagia itu singkat. Cukup melihatnya ada di dekat kita, dan tersenyum--sahabat.

~Serofina Asrokh~

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

"Ra, kamu yang di sebelah sini aja."

"Nggak, Rara tetep di sebelah aku!"

Membolakan mata dengan jengah, itulah yang kulakukan. Saat ini, aku sedang berada di tengah-tengah dua lelaki berbadan jangkung. Dengan kejangkungan yang secara alami mengurung tubuh mungilku, hanya mampu membuatku pasrah dan berdiam diri menonton perdebatan mereka. Siapa lagi jika bukan Kak Lidan dan ... Babas.

"Udah ah, Rara di tengah aja. Babas jangan bikin berisik di sini, malu!"

"Aku yang disalahin?" tanya Babas tidak terima.

Aku mengabaikannya dan berjalan menuju Kak Lidan yang sedang duduk memantau laptop di depannya. Babas berdecak, kemudian menyusulku. Dia itu benar-benar meresahkan. Untung saja ia masih dibolehkan masuk ke ruangan ini oleh Kak Lidan. Setelah itu, Babas masih ingin memancing keributan? Ah, benar-benar meresahkan!

Apa kalian bingung di mana kami berada? Baiklah, mari kita bahas bersama-sama.

Setelah pertemuanku dengan Kak Lidan di kantin siang itu, ternyata Kak Lidan segera melaporkan masalah tersebut kepada kepala sekolah, yang tak lain adalah pamannya sendiri. Mengingat Kak Lidan adalah siswa yang mandiri, aktif, ramah dan cekatan, membuatku terkejut setelah mengetahui fakta tersebut. Biasanya, seorang siswa yang  termasuk dalam daftar anggota keluarga atau memiliki kerabat dari pihak sekolah, pasti akan bersikap manja dan semaunya. Namun, Kak Lidan tidak.

Kepala sekolah memberikan ijin kepada Kak Lidan untuk memantau bahkan menggunakan cc tv sekolah. Namun, Kak Lidan hanya diperbolehkan untuk menggunakan cc tv khusus lokasi koridor dua, tepatnya ruangan kami saat ini--ruangan mading bertema.

Sementara untuk cc tv yang lain, pihak sekolah sendiri yang akan turun tangan. Kedatangan sosok berjaket hitam yang meninggalkan surat incaranku waktu itu, cukup membuat pihak sekolah geger. Namun, mereka masih bisa menutupinya dengan cara mengontrol ketenangan agar para siswa dan siswi yang lain tidak perlu heboh dan berakhir dengan munculnya berbagai macam gosip aneh yang tidak bertuan. Tetapi syukurlah, keadaan sekolah tengah sibuk untuk merayakan persiapan hari ulang tahun sekolah dan lomba cipta puisi. Dengan begitu, kabar kedatangan sosok misterius tersebut tidak terlalu mencuat.

Teman Atau Teman? COMPLETEDWhere stories live. Discover now