bab 41

4.8K 265 4
                                    

Cinta Yang Tak Terganti

HARITH NUFAEL melangkah masuk ke dalam bangunan gah yang terbina di tengah kota raya itu . Sesampai di lif VVIP , dia terus menekan butang . Tidak dihiraukan mata - mata yang memandangnya pelik .

Suka hati aku lah nak naik lif mana pun . Pemilik bangunan ini sahabat aku okay ! Sibuk aje . Harith menjulingkan matanya ke atas tanda menyampah dengan orang zaman sekarang yang suka ambil tahu hal orang lain walaupun tak ada kena mengena dengan mereka .

Jaga kain sendiri aje lah ! Kain sendiri pun dah rabak sibuk lagi jaga  kain orang .

Dia masuk ke dalam kotak lif dan menekan button untuk naik ke atas .

Ting ! Bunyi ringkas itu menandakan dia sudah sampai ke tingkat yang ditujunya . Dia melangkah keluar dari perut lif . Kakinya melangkah ke arah meja setiausaha CEO syarikat ini .

Permukaan meja diketuk menyedarkan wanita yang ralit memerhatikan wajahnya di cermin . Wanita itu terus mengangkat wajahnya . Bibirnya mula menyunging senyuman .

" Ya , ada apa ? " Tanya wanita itu . Dia mula berdiri . Mungkin itu tanda hormatnya pada lelaki tak dikenalinya ini .

" Boss kau ada kat dalam ? " Tanya Harith tanpa melihat wanita itu . Dia akui wanita  itu cantik , ayu bertudung . Namun pakaian wanita itu yang membuatkan dia tidak melihat wanita itu . Seperti nangka yang berbalut dengan kertas nipus saja layaknya . Terlampau ketat sampai dapat lihat dengan jelas bentuk badan dan bentuk yang dapat menggetarkan nafsu kaum adam .

Tapi tidak baginya . Imam nya masih kuat dan dihatinya sudah ada seseorang . Itu yang membuatkan dia langsung tidak berminat dengan perempuan lain . Cukup lah tunangnya saja berada di hati dan menjadi terakhir dalam hidupnya . Tiada dua mahupun tiga .

" Ada . Encik ini siapa ? Ada buat janji temu ke ? " Tanya wanita itu .

" Aku kawan boss kau . Dan aku dah beritahu dia yang aku datang . Dia suruh aku masuk saja " Jelas Harith kepada wanita itu . Malas mahu dia mendengar banyak pertanyaan dari perempuan ini .

" Okay . Biar saya inform dulu " Tanpa banyak soal terus dia menekan interkorm . Harith dapat melihat dari ekor matanya , Perempuan itu sedang bercakap .

" Boss suruh encik masuk . Silakan " Kata Wanita itu setelah mendapat kata putus dari boss nya . Harith hanya mengangguk dan menonong berjalan tanpa melihat ke belakang kembali .

Wanita itu mula melihat penampilan dirinya dari atas hingga ke bawah . Dahinya mengerut pelik . Tertanya - tanya sedari tadi kenapa lelaki tadi langsung tidak memandangnya .

Tak ada yang salah pun pada pakaiannya . Secelit kotoran pun tak ada . Menggaru kening dia memikirkan itu . Kawan sekerja nya yang perhatikan wanita itu dari tadi mula bersuara .

" Jangan nak buat muka pelik kau sangat lah . Dia tak tengok sebab pakaian kau tu . Menjolok mata sangat . Aku perempuan ni pun sakit mata memandang . Apatah lagi lelaki yang menengoknya " Sembur rakan pejabat nya itu . Kalau tak ditegur tak berubah . Lebih baik dia sebagai umat seagama ini menegurnya . Walaupun dia tak tutup aurat dengan sempurna tapi dia masih memakai pakaian longgar dari badan .

Wanita yang ditegur itu berasap telinganya mendengar . Amboi mulut minah ni aku cili jugak kan . Baru saja dia mahu membalas balik , terdengar bunyi interkom berbunyi . Dia menjeling rakan pejabatnya yang menegur dia tadi .

" Buat kan air . Faster ! " Arah bossnya itu selepas dia menekan button interkom . Tanpa berlengah lagi , dia pergi ke pantry untuk membuat air kepada boss dan tetamu yang berada di dalam bilik itu .

" Asal tetiba je kau datang ni ? " Tanya CEO muda itu .

" Eleh , aku datang pun kau marah ke ? Kata sahabat " Balas harith . Sempat lagi dia menjulingkan matanya ke atas .

" Aku tak marah . Aku bertanya kan . Kau ni pun " Harith hanya buat tak tahu saja .

" Wei , Emran "

" Apa ? " Jawab Emran Iskandar , CEO KM Holdings .

Rupanya pemuda yang dikatakan sahabat Harith itu adalah Emran Iskandar . Kawan baiknya sejak sekolah menengah lagi . CEO ? Sudah lama dia memegang jawatan itu . Selepas saja dia berkahwin dengan Katrina , automatik jawatan Chief Executive Officer menjadi miliknya .

Semakin sibuk dia dengan urusan kerja sampai waktu makan pun tidak menentu . Tapi bagus juga baginya tak payah sakit kan mata tengok perempuan kat rumah . Menyakitkan hati saja .

" Aku nak tanya something ni . Kau dengan si Kat tu macam mana ?  Okay ? "

Emran yang mendengar soalan itu mendengus kasar . Tak suka dirinya bila menceritakan tentang dia dan isterinya yang cuma dianggap hanya isteri atas kertas sahaja .

" Dah tak ada soalan lain ke ? Pasal perempuan itu jugak yang kau nak tanya "

" Dah tu kau nak aku tanya apa ? Dia kan isteri kau , sebahagian dari hidup kau . Takkan aku nak tanya pasal orang lain pulak "

" Bukan isteri sebenar . Cuma atas kertas saja . Aku tak anggaplah dia isteri aku . Menjijikkan saja " Jawab Emran . Mimik muka dibuat geli . Geli pada Katrina , isterinya itu .

Belum sempat Harith menjawab terdengar bunyi ketukan pintu . Emran melaung membenarkan setiausaha nya masuk . Setiausaha yang bernama Linda malangkah masuk dengan membawa dua biji cawan di atas talam .

" Bos " Sapa Linda . Dia meletakkan air itu dulu sebelum dia melangkah kebelakang sikit dan menunduk hormat . Tanpa Emran menyuruh , Linda sudah pergi keluar dari bilik itu .

Setelah pintu tertutup kembali , Harith menyambung kembali percakapannya yang tak sempat di ungkap tadi .

" Kau ni tak baik lah . Dia tu isteri kau tahu tak ? Yang kau kata jijik itu lah yang kau cari nanti " Tergelak kecil Harith di hujung ayat . Entah apa yang kelakar pun dia tak tahu . Mungkin dia sedang membayangkan yang Emran meraih cinta dari Katrina .

" Eeee memang tak lah . Kalau Qalisha tak apa lah jugak . Laut yang berapi pun sanggup aku redah demi cinta aku padanya " Tersengih kecil Emran dengan ayat nya sendiri . Harith pula sudah buat muka .

" Kau jangan Emran . Qalisha tu dah sah jadi isteri orang dah pun . Jangan nak kacau rumah tangga dia . Fikir pasal rumah tangga kau aje " Bebel Harith .

" Kenapa aku tak boleh kacau ? Si Rayyan tu yang rampas Qalisha dari aku . Salah ke aku nak ambil balik Qalisha ? Tak kan " Selamba Emran menjawab . Badannya disandarkan pada kerusi empuk itu . Santai saja gayanya , langsung tak ada rasa bersalah dengan apa yang dilatakan tadi .

" Bagus lah tu Rayyan rampas balik Qalisha dari kau . Dah itu memang hak dia dari dulu lagi . Kau tu aje yang ambil kesempatan dalam kesepitan " Kata Harith pedas . Dia meniru Emran dengan menyadarkan badanya juga plus dia menyilang kan tangannya ke dada . Angkuh sekali gayanya .

Emran bengang dengan ayat Harith . Memerah mukanya menahan marah . Tajam anak matanya menikam wajah sahabatnya ini .

Harith hanya tersenyum sinis sebab dapat memulangkan balik paku kepada Emran . Bukannya dia tak tahu apa yang Emran sudah buat . Tapi kerana persahabatan dia biarkan saja . Tetapi kalau Emran sudah melampau dia sendiri yang akan dedahkan semuanya . Dia sendiri akan beritahu Qalisha kebenaran . Dia sendiri akan mengkhianati Emran . Itu sumpahnya !









































sorry pada yang menunggu update dari saya HAHAHAHHAA . mcm lah ade yang tggu huhu . sedih betul .
saya sibuk sikit sejak kebelakangan ni . sorry tau ii hehe .

enjoy !

Pengganti Cinta ✓Where stories live. Discover now