bab 69

4.1K 202 6
                                    

Cinta Yang Takkan Terganti

ESAKKAN tangisan kedengaran di tanah perkuburan itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ESAKKAN tangisan kedengaran di tanah perkuburan itu . Bacaan Yaasin yang diketuai oleh imam masjid berdekatan situ sudah selesai . Masing - masing memgaamiin kan doa yang di doa oleh tok imam . Air bunga yang dibawa dalam jag di ambil dan di tuang kan ke tanah perkuburan yang masih merah itu . Setelah itu orang - orang yang berada disitu mula pergi meninggalkan tanah perkuburan itu . Yang tinggal hanya keluarga Dato' Kamal dan juga keluarga Dato' Sri Ukasyah .

Teresak - esak amanda dan maria menangis di dalam pelukan Eidil dan Dato' Kamal . Datin Sri Aisyah juga tidak kalahnya .

" Kee...kenapa awal sangat iii...ibu pergi " Kata Amanda dalam esakkan nya . Dato' Kamal menahan rasa dihati . Air mata jantan nya ditahan . Tidak mahu dia nampak lemah di depan anak - anaknya . Bahu Amanda yang dipeluk olehnya diusap - usap , menenangkan anak bongsu nya itu .

Sungguh hati nya begitu terluka dengan kepergian isteri tercinta . Tak disangka begini pengakhiran hidup isterinya . Dibunuh ! Terkejut dirinya saat dia balik ke rumah semasa tamat waktu bekerja . Dia melihat isterinya sudah terbaring kaku di atas lantai dalam biliknya dengan darah yang penuh di tempat sekujur tubuh itu terbaring . Tanpa berlengah , terus dia berlari mendapatkan isterinya . Kepala isterinya dipaku . Dia menepuk - nepuk pipi isterinya untuk menyedarkan isterinya walaupun dia sudah tahu bahawa isterinya sudah tiada . Tidak tertahan air mata pada waktu itu . Dia menangis jua disitu .

" Sabar sayang . Allah lebih sayang kan ibu " Pujuk Dato' Kamal lembut . Badan anak nya dipeluk olehnya . Semakin kuat esakkan tangisan Amanda kedengaran .

" Along , ria nak ibu . Ria na...nak i...ibu " Adu Maria pada Eidil . Wajah nya dibenamkan ke dada Eidil . Air mata keluar seperti air terjun yang jatuh . Laju . Hanya esakkan saja tidak kedengaran . Eidil yang memeluk Maria itu memejam kan mata nya mendengar aduan Maria yang kedengaran sayu sekali .

" Sabar Ria , jangan macam ni . Ibu mesti tak suka kalau tengok Ria dan Amanda macam ni " Kata Eidil . Pusara ibunya dilihat sayu . Ibu yang mengandung kan nya , ibu yang melahirkan nya , ibu yang menjaga nya dari kecil sampai besar susah tiada lagi . Ya Allah , kenapa begitu cepat kau ambil nya ? Kenapa begitu sekejap masa yang kau berikan untuk aku merasai kasih sayang nya ? Kenapa sekejap saja kau pinjam kan dia ? Aku tak kuat ya Allah .

" Sayang , sudah lah tu . Jangan menangis macam ni " Pujuk Dato' Sri Ukasyah . Datin Sri Aisyah yang masih menangis itu dilihat risau . Azreen dan Ariq yang berdiri di belakang orang tuanya hanya melihat . Mata mereka juga merah menahan tangis . Nasib baik Qalisha tidak berada disini . Kalau tidak mungkin tugas mereka hanya memujuk Qalisha yang meraung sambil menangis itu . Tapi hati mereka risau tinggalkan Qalisha di hospital yang masih pengsan dari petang semalam . Tidak sedap hati .

Eidil melihat sekeliling seperti mencari sesuatu . Dato' Kamal yang perasan mula bertanya .

" Cari apa Along ? "

Pengganti Cinta ✓Where stories live. Discover now