3

2.4K 321 280
                                    

🌷 HAPPY READING 🌷

***

Noe yang sedang berjalan menuju kantin berhenti. Menunduk mengambil selembar kertas HVS ukuran F4 yang dia injak.

"Loh, ini kan, lembar jawaban ulangan bahasa Inggris Zizi," ucap Noe ketika menyadari nama temannya yang tertulis di kertas HVS itu.

Noe celingak-celinguk dan menemukan beberapa lembar kertas HVS yang berserakan di rumput taman. Noe mengumpul kertas itu satu per satu.

Saat mengambil kertas yang terdapat di bawah semak-semak, ada seseorang yang juga hendak mengambil kertas itu.

"Hm?" Noe mendongak melihat orang itu. Mata Noe setengah membulat, menyadari bahwa orang tersebut adalah salah satu guru di sekolahnya.

"Itu milik saya," ucap Samuel mengambil kertas HVS yang hendak Noe ambil.

Samuel berdiri, Noe pun ikut berdiri.

Noe memperhatikan Samuel dari ujung sepatu sampai ujung rambut. Noe kemudian tersenyum.

"Akhirnya ketemu juga! Calon mantan ke-50!"

Noe sibuk memperhatikan Samuel, sementara Samuel terus melihat beberapa lembar kertas HVS di tangan kiri Noe.

"Itu ... milik saya," ucap Samuel menunjuk beberapa kertas HVS di tangan Noe.

"Oh, ini punya bapak. Hahaha ... tadi saya ketemu di sana, jadi saya ambil deh. Kirain tadi-"

"Berikan ke saya sekarang!" potong Samuel sedikit keras.

Noe yang tadinya tersenyum, langsung memasang wajah datar. Dia paling tidak suka jika ucapannya di potong, apalagi oleh manusia berjenis kelamin laki-laki.

"Ini pak." Noe memberikan beberapa lembar kertas HVS kepada Samuel.

"Kamu pasti udah lihat soalnya. Hah ... saya harus ubah lagi semua soalnya." Samuel berjalan meninggalkan Noe.

Noe melotot mendengar ucapan Samuel. Apa tadi? Melihat soalnya? Padahal Noe tidak melakukannya. Dia hanya membaca nama Zizi saja. Sungguh ...

Noe mulai geram dengan cowok jangkung yang berjalan di depannya.

"Enak aja bapak bilang gitu. Saya sama sekali nggak lihat soalnya, ya," ucap Noe mengikuti langkah Samuel.

Samuel tidak menggubris perkataan Noe.

"Saya ini siswi teladan di sekolah ini. Mana mungkin saya ngelakuin itu. Sampai matahari ada dua pun, saya nggak bakal ngelakuin hal kotor itu pak!" jelas Noe. Memang benar, Noe tidak akan melakukan hal 'kotor' seperti itu. Dia adalah salah siswi kebanggaan SMA Cakrawala, jika ingin mendapatkan nilai yang tinggi, dia akan berusaha dengan belajar.

Menurut Noe, itu sama saja dengan mencuri. Perbuatan menjijikkan seperti itu, tidak akan pernah dia lakukan.

Kecuali ... mencuri hati guru di sampingnya ini. Hehehe ...

"Bohong," ucap Samuel singkat.

Tangan Noe bergetar. Ingin sekali dia mencakar wajah tampan makhluk di sampingnya ini.

"Bapak bilang apa tadi?"

"Makanya, jika ingin mendengar ucapan saya jangan sering-" ucapan Samuel berhenti, ketika Noe tiba-tiba berdiri di depannya dan menarik dasinya.

"Bapak bilang apa tadi, hm?" Noe menarik dasi Samuel, agar cowok jangkung itu menunduk dan menatapnya. Noe sedikit kesal, karena sedari tadi berbicara namun Samuel sama sekali tak melihatnya.

Just Kidding Sir (END)Where stories live. Discover now