29

1K 103 23
                                    

🌷 HAPPY READING 🌷

JANGAN LUPA VOTE AND COMENT

***

Setelah bel istirahat berbunyi, Jeva langsung menghampiri Noe di bangkunya.

"Eh, lo baik-baik aja, 'kan?" tanya Jeva yang langsung memegang kedua pipi Noe. Memperhatikan setiap inci wajah gadis itu. Tadi, ketika Jeva akan berangkat ke sekolah, Fredi menelpon bahwa Noe dikeroyok adik kelas.

"Kalau dilihat dari muka lo yang baik-baik aja sih, kayaknya lo nggak apa-apa." Jeva bernapas lega, karena Noe baik-baik saja.

Noe menurunkan tangan Jeva yang memegang pipinya. "Emang gue baik-baik aja, Jeva ..." ucap Noe lembut.

"Harusnya yang lo tanyain keadaannya itu, Fera sama teman-temannya," ucap Dea.

"Kok mereka? Kan, mereka yang keroyok Noe?"

Dea rasanya ingin tertawa keras mendengar ucapan Jeva. "Lo bakalan kaget lihat keadaan mereka."

"Emang mereka kenapa?" tanya Adri yang tiba-tiba saja berada di samping Dea.

Dea mendelik melirik Adri. "Njiirr, gue pikir tadi genderuwo yang di samping gue," ucap Dea.

"Astaghfirullah Dea, tega banget lo bilang cogan kayak gue genderuwo. Sakit hati ini." Adri memegang dadanya.

"Sok kegantengan." Dea melirik sinis Adri.

"Emang gue ganteng. Tapi nggak apa-apa, kalau lo mau gue jadi genderuwo. Kan, bisa tuh, gue nyulik lo. Terus kita nikah dan hidup bahagia, selamanya ..."

"Bangun! Jangan tidur mulu! Mimpi kok di siang bolong." Dea bangkit dari duduknya. "Yuk, Noe kita ke kantin, gue lapar banget."

Noe berdiri, dia tersenyum melihat wajah Adri yang cemberut.

"Sabar, ya. Jangan nyerah buat dekatin Dea," ucap Noe menepuk-nepuk pundak Adri. "Kalau nggak bisa jadi goodboy, jadi aja kayak mas kupu-kupu," bisik Noe, lalu menyusul Dea yang sudah keluar kelas.

Adri terdiam, sambil menatap Noe dengan bingung. Apa maksudnya?

Jeva berlari menyusul Noe, langkahnya berhenti melihat Noe dan Samuel yang saling berhadapan.

"Lo dipanggil Pak Joko ke ruangannya," ucap Samuel.

"Okeh."

Noe berjalan meninggalkan Samuel tanpa menoleh padanya. Entahlah, Noe malas untuk melihat wajah Samuel. Kejadian saat Samuel dan Fera di ruang BK tadi berputar di kepalanya. Membuat Noe sangat kesal.

Samuel mencekal lengan Noe. "Lo kenapa, sih? Kok tiba-tiba cuek gitu?"

"Nggak tau pak. Saya tiba-tiba kesal aja lihat muka bapak," jawab Noe tanpa sedikitpun melihat Samuel. Melirik saja gadis itu malas.

"Lo cemburu?" tanya Samuel mendekatkan wajahnya dengan Noe.

Noe menoleh, dan menatap wajah Samuel dengan datar. "Emang kita punya hubungan?"

"Kok lo-"

"Udah cukup pak." Noe melepaskan cekalan tangan Samuel. Lalu berjalan meninggalkan Samuel.

"Noe tunggu!" Samuel hendak mengejar Noe. Baru saja akan melangkah, dia berhenti melihat Jeva yang berlari mendahuluinya dan langsung merangkul pundak Noe.

"Lo mau ke ruang BK, 'kan?" tanya Jeva.

"Iya."

"Gue temanin, ya. Sekalian kita langsung ke kantin."

Just Kidding Sir (END)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon