42 (END)

2.9K 168 27
                                    

🌷 HAPPY READING 🌷

JANGAN LUPA VOTE AND COMENT

***

Samuel meletakkan buku yang baru saja dia baca. Cowok tampan itu memijat hidung mancungnya. Dia terus memikirkan gadis itu. Sudah hampir satu bulan Samuel tak bertemu dengan pujaan hatinya.

"Noe ... lo lagi ngapain di sana?" Samuel menatap ke luar jendela. "Gue benar-benar rindu banget. Andai camer gorila itu nggak larang gue buat ketemu Noe."

Rendra memang melarang Samuel untuk menemui putrinya sejak Noe mulai ujian nasional. Dia tidak mau Samuel mengganggu konsentrasi belajar putrinya. Padahal Samuel hanya ingin bertemu sebentar saja dengan Noe. Rendra juga 'memecat' Samuel menjadi guru privat Noe. Di sekolah juga mereka jarang sekali bertemu, karena Noe dan teman-temannya fokus belajar.

Samuel melirik benda pipih yang berada di atas nakas. Dia mengambil benda itu, lalu membuka galeri, menatap foto seorang gadis cantik sedang tersenyum manis. Itu ... adalah foto Noe yang dia ambil di Instagram gadis itu.

"Manis banget ... kalau kayak gini, gue nggak tahan pengen ketemu dia."

"Ciieee ... yang nggak bisa ketemu sama Noe ..." Jeva yang sedang bersandar di pintu kamar Samuel tersenyum tipis. Cowok itu masuk ke dalam kamar sepupunya. Seperti biasa, dia tidak meminta ijin pada si empunya kamar.

Samuel melirik Jeva dengan sinis. "Kalau lo mau ngejek gue, mending lo keluar."

"Ih, siapa yang mau ngejek lo?" Jeva duduk di atas tempat tidur Samuel. "Lo belum di ijinin Om Rendra buat ketemu Noe? Kan, ujian udah selesai."

"Belum," jawab Samuel dengan nada kesal.

"Kasihan banget, padahal udah mau tua," ucap Jeva menahan tawanya.

"Apa lo bilang?!"

"Nggak, lupain aja apa yang gue bilang barusan." Jeva menatap Samuel dengan serius. "Lo nggak ada niatan kasih Noe sama gue? Usia kalian udah jauh banget. Lo nggak malu, dibilang pedofil?"

"Jev, lo mau gue lempar dari jendela sekarang? Kayaknya jatuh dari ketinggian lima meter nggak bakal bikin lo ketemu maut," ucap Samuel menatap tajam sepupunya.

Jeva tertawa hambar. "Gue cuman bercanda kok."

"Candaan lo hampir buat gue lupa kalau lo sepupu gue."

"Ngomong-ngomong soal Noe, lo udah tau kalau dia bakal kuliah di Thailand?"

"Hah? Lo tau dari mana?"

"Lo nggak tau?" Jeva tersenyum tipis. "Apa benar, hubungan kalian spesial? Gue tau dari Noe, dia cerita sendiri tuh, sama gue."

Jeva berdiri, keluar dari kamar Samuel. "Mending lo temuin dia deh, dia juga rindu sama lo."

Samuel hanya diam, menatap punggung belakang Jeva yang menghilang dari balik dinding.



"Lo mau kuliah di mana?" tanya Adri pada gadis yang duduk di samping Noe.

"Lo nanya gue?" Dea menunjuk dirinya sendiri sambil menatap Adri. "Gue lulus SN di UI," jawab Dea.

"Yah ... kita pisah." Wajah Adri cemberut. "Gue di ITB, teknik pertambangan."

"Nggak nanya," ucap Dea datar.

"Ish, kok lo gitu mulu sih, sama Adri. Emang lo nggak bisa baik dikit sama dia?" tanya Zizi.

"Nggak."

Just Kidding Sir (END)Where stories live. Discover now