41

1.1K 84 6
                                    

🌷 HAPPY READING 🌷

JANGAN LUPA VOTE AND COMENT

***

Kini Rendra dan Viana sedang berada di restoran. Pasangan suami istri itu tengah menunggu calon besan mereka.

Rendra tampak tenang menunggu sambil sesekali membaca berita lewat ponselnya, berbeda sekali dengan sang istri. Sedari tadi Viana sangat tidak sabaran. Dia tak henti-hentinya memperlihatkan wajah bahagianya. Sesekali wanita itu mengecek ponselnya dan juga melihat ke pintu restoran.

Rendra memaklumi sikap istrinya yang kelewatan senang. Yah, karena Viana akan bertemu dengan sahabatnya sejak kecil. Siapa yang tidak senang coba?

Selama ini mereka berhubungan hanya lewat virtual, karena Kiranti dan suaminya tinggal di Amerika.

"Viana!!" panggil seorang wanita dengan kegirangan.

Viana menoleh dengan cepat, matanya melebar mengetahui orang yang memanggilnya adalah sahabatnya.

"Kinanti!!" Viana berlari menghampiri wanita yang memakai jumpsuit itu.

"Aakkhh!!!" Viana dan Kinanti berteriak heboh, membuat semua penghuni restoran menatap mereka. Mereka kemudian berpelukan, melepas rindu bertahun-tahun tidak bertemu.

"Gue kangen banget sama lo, ikan loli," ucap Kinanti.

"Gue juga kangen sama lo, ikan cupang," ucap Viana.

Setelah cukup lama berpelukan, kedua wanita itu melepas pelukannya. Lalu melompat-lompat kegirangan.

"Akhirnya mimpi kita tercapai loli!!" ucap Kinanti.

"Iya cupang. Gue nggak sabar nanti nimang cucu!!" sahut Viana.

"Aakkhh!!! Akhirnya gue jadi besan!!" teriak Viana dan Kinanti, seakan di dalam restoran itu hanya ada mereka.

Rendra sedari tadi menutupi wajahnya karena malu. "Bukan istri gue," ucap Rendra kesal.

Riko menarik tangan istrinya. "Hentikan sayang. Kamu jadi pusat perhatian sekarang," ucap Riko lembut.

Kinanti mengedarkan pandangannya, semua orang menatapnya dengan Viana.

"Bodo amat," ucap Kinanti malas pusing.

"Orang cantik mah, bebas!" Viana merangkul lengan Kinanti, membawanya ke tempat Rendra sedang duduk.

"Ah, mereka tidak berubah." Riko tersenyum, mengikuti Kinanti dan Viana dari belakang.

"Halo Rendra," sapa Kinanti ramah, sambil duduk di kursi yang berhadapan dengan Viana.

"Halo Kiki," sahut Rendra tersenyum.

"Eh, lo masih panggil gue Kiki? Semoga Viana nggak cemburu." Kinanti mengulum senyumnya sambil menatap Viana.

"Enggaklah. Kecuali kalau dia balikan sama lo, gue bawa lari putrinya sampai ke Ujung Kulon," ucap Viana melirik Rendra.

"Aku nggak mungkin balikan sama Kinanti, sayang. Masa aku mau ninggalin istriku yang cantik ini." Rendra mencubit pipi Viana, membuat wanita itu tersipu malu. Rendra sesekali melirik pria yang duduk di samping Kinanti dengan sinis.

Kinanti terkekeh melihat kemesraan mantan dan sahabatnya. Wanita berkepala tiga itu dulunya mantan pacar Rendra saat SMA.

"Mantan pacarku, calon besanku," ucap Kinanti melirik Riko yang sedari tadi memperhatikan Viana.

Riko terkekeh geli, mengingat Viana dulu juga mantannya saat SMA. Namun, hubungan mereka hanya berlangsung selama 3 bulan. Berbeda sekali dengan Kinanti dan Rendra yang hampir 3 tahun.

Just Kidding Sir (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang