37

984 85 1
                                    

🌷 HAPPY READING 🌷

JANGAN LUPA VOTE AND COMENT

***

Noe merasa canggung dengan situasi yang dia alami sekarang. Duduk diantara dua cowok ganteng membuatnya sedikit terganggu. Ditambah saat  papanya yang sangat jelas menatap datar dua manusia yang duduk di samping kanan dan kirinya.

Noe melirik Samuel dan Jeva bergantian, lalu menghela nafas. Sebenarnya dia senang dikelilingi oleh cowok tampan, tapi ... saat melihat  Samuel dan Jeva yang saling melempar tatapan tajam membuatnya khawatir.

"Sepertinya Tuhan terlalu bahagia pas buat muka gue. Semoga tali persaudaraan mereka nggak putus gara-gara rebutin cewek cantik kayak gue."

"Eh, Noe kok cuman diam? Ayok, makan sayang," ucap Kirana lembut. "Atau ... nggak suka makanannya, ya?"

"Enggak kok tante. Noe suka sama makanannya," ucap Noe sambil tersenyum tipis.

"Bagus deh, kalau gitu." Kirana tersenyum manis pada Noe.

"Mau Papa sendokin supnya?" tanya Rendra pada Noe. Tangannya hendak meraih tempat sup, namun Samuel lebih dulu mengambilnya.

"Sini, aku sendokin, ya," ucap Samuel.

"Iya pak," ucap Noe memberikan piringnya pada Samuel.

Rendra mengepalkan tangannya, menatap Samuel dengan tajam. "Kurang ajar. Rupanya dia ingin mengambil posisiku." Beberapa detik kemudian, Rendra merasakan sakit yang luar biasa di kakinya. Dia menoleh pada wanita di sampingnya.

"Sayang, mau aku ambilin ayam?" tanya Viana lembut. Tak lupa dia tersenyum manis pada suaminya tercinta.

"Boleh. Tapi, angkat dulu dong high heels kamu. Kaki aku keinjak," ucap Rendra pelan. Dia berusaha untuk tersenyum, walau wajahnya terlihat sangat tersiksa.

"Ups maaf, sengaja." Viana tersenyum tanpa dosa pada Rendra, lalu mengangkat kakinya. "Makanya ... jaga sikap dong, sama calon menantuku." Wajah Viana yang tadinya tersenyum manis pada Rendra berubah horor.

Rendra hanya bisa pasrah.

Noe yang melihat keanehan yang terjadi diantara kedua orang tuanya, pura-pura menjatuhkan sendoknya. Dia menunduk untuk mengambil sendok itu, matanya melotot melihat Viana yang menginjak kaki Rendra.

"Kasian banget sih, papa nikah sama mama," ucap Noe.

"Semoga kita nggak kayak gitu, ya."

Noe langsung menoleh begitu mendengar suara Samuel tepat di telinganya. Ternyata cowok itu juga menunduk untuk mengambil sendok yang sengaja dia jatuhkan.

"Lo ... ngapain?" tanya Noe menaikkan salah satu alisnya.

"Cuman penasaran sama apa yang lo lihat," jawab Samuel. "Ternyata Om Rendra sama Tante Viana gitu ya. Gue jadi penasaran sama kita nanti kayak gimana."

"Emm ... mungkin kita bisa makan sambil pegangan tangan?" lanjut Samuel menatap Noe seakan meminta pendapat gadis itu.

Noe segera memukul tangan Samuel dengan sendok. "Tusuk-tusukan garpu lebih bagus kok."

Samuel mengelus tangannya. Dia sedikit kesal dengan perlakuan Noe padanya. "Gue kok jadi khawatir tentang kehidupan gue sama Noe kedepannya."

"Samuel, kamu ngapain sama Noe nunduk-nunduk gitu?" ucap Egy menahan tawanya.

Samuel dan Noe langsung mengangkat kepala mereka.

"Kita nggak ngapa-ngapain kok, om." Ini Noe yang menjawab. "Cuman ambil sendok yang jatuh aja."

Just Kidding Sir (END)Where stories live. Discover now