17

1.2K 158 54
                                    

🌷 HAPPY READING 🌷

Samuel be like : Selamat menikmati hasil halu author

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Samuel be like : Selamat menikmati hasil halu author. Jangan lupa vote dan komen, wahai pembaca yang ku kasihi.

***

"Ishh ... pelan-pelan dong, pak!"

"Ini juga udah pelan, Noe. Tahan dikit, napa."

"A-aduh ... sakit ..."

Noe terus meringis, ketika Samuel mengobati bekas cakaran Kupu-kupu di pipinya.

"Awas aja, lo Kupu-kupu! Gue santet lo!!"

Noe menggigit bibir bawahnya, menahan sakit dan juga kesal pada Kupu-kupu. Samuel memperhatikan bibir Noe. Dia kemudian menggeleng kuat, berusaha untuk mengontrol dirinya.

Samuel meniup-niup pipi Noe, agar sakit yang dirasakan gadis itu sedikit berkurang.

Noe menoleh. "Pak! Si Kupu-kupu al-" Noe menghentikan ucapannya, menyadari bahwa wajahnya dan Samuel terlalu dekat.

"Hm?" Bukannya mundur, Samuel malah lebih mendekatkan wajahnya dengan Noe. Menepis jarak keduanya.

Noe dapat merasakan hembusan napas Samuel yang begitu lembut. Jantung Noe berdetak dengan sangat kencang. Seakan jantungnya akan meledak saja.

"Njir! Baru kali ini gue kayak gini." Noe menatap lekat iris mata Samuel. "Plis, Noelia Arrofanya! Lo nggak boleh jatuh cinta sama dia! Dia udah tua! Om-om! Masih banyak cogan di luar sana yang antri buat lo!"

Samuel tersenyum tipis, tangannya bergerak menyentuh pipi Noe dengan lembut.

Noe refleks menutup matanya, saat Samuel lebih dekat padanya.

Cup!

"Loh, kok berbulu, sih?"

"Meow ..."

Samuel dan Noe membuka mata mereka bersamaan. Seketika mereka melotot, melihat Kupu-kupu yang berada di hadapan mereka.

Zio terdiam di depan pintu. Rupanya kedatangannya bersama Kupu-kupu mengganggu Samuel dan Noe yang akan ...

"Mereka akan berciuman tadi! Dan aku mengacaukannya dengan membawa Kupu-kupu! Habislah riwayatku di tangan Tuan Muda."

Kupu-kupu menghampiri Samuel, setelah mengibas-ngibaskan ekornya di wajah Noe. Jelas, kucing manis itu sengaja melakukannya.

Noe menatap datar Kupu-kupu yang sedang mengelus kepalanya di pipi Samuel. Jika tidak ada Samuel di sini, sudah dipastikan dia akan menarik ekor kucing itu.

"Dasar kucing durjana! Ngerusak waktu gue sama Pak Samuel aja!" batin Noe sambil terus menatap Kupu-kupu. Pandangannya beralih pada Samuel. Perasaannya saja, atau memang wajah gurunya itu tampak kecewa.

Just Kidding Sir (END)Where stories live. Discover now