16

1.2K 148 65
                                    

🌷 HAPPY READING 🌷

Samuel : Buat para pembaca, jangan lupa vote dan komen, ya. Itu berarti banget buat author. Biar dia semangat lanjutin kisah gue sama Noe.

Sayang kalian banyak-banyak 😊❤️

Tapi bohong, gue cuman sayang sama Noelia Arrofanya:v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi bohong, gue cuman sayang sama Noelia Arrofanya:v

***

"Silahkan duduk Nona Noelia," ucap seorang pelayan, sambil menarikkan kursi untuk Noe.

Noe tersenyum tipis, lalu melangkah dan duduk di kursi itu. Dia merasa sedikit canggung, karena pelayan itu memanggilnya dengan 'Nona Noelia' seakan dia adalah kekasih dari pemilik apartemen ini.

"Jika ada yang diperlukan, jangan sungkan untuk memberi tahu pada saya," ucap pelayan itu sambil tersenyum.

Noe celingak-celinguk. "Ngomong-ngomong Pak Samuel mana, ya?" tanya Noe. Saat masuk ke dalam apartemennya tadi, Samuel berpamitan sebentar padanya. Katanya ada sesuatu yang harus dia urus.

Wajah pelayan itu tiba-tiba kaget. "Pa-pak Samuel?" tanya pelayan itu memastikan bahwa pendengarannya tidak salah.

"Iya, Pak Samuel. Dia kemana?"

Pelayan itu tersenyum kikuk. "Maksud Nona, Tuan Muda. Dia sedang ada urusan sebentar. Tenang saja, dia akan segera kembali."

"Tuan Muda?" Noe tertawa terbahak-bahak. Dia bahkan sampai memukul-mukul meja.

Pelayan itu mengerutkan keningnya. "Memangnya ada yang salah, Nona?"

"Om-om pedofil itu, Tuan Muda? Ngakak!" Noe kembali tertawa.

"Om-om?" beo pelayan itu.

Noe berdiri. "Gue mau keliling dulu," ucapnya sambil menghempaskan rambutnya. Sengaja, biar pelayan laki-laki itu terpukau dengan kecantikannya.

"Eh, tapi Nona-"

"Gue nggak bakal hilang kok."



Noe berjalan dengan elegan. Setiap bertemu dengan pelayan, dia menghempaskan rambut panjangnya, lalu tersenyum manis. Alasannya, karena pelayan yang dia temui adalah laki-laki.

Beberapa lama kemudian. Dia merasakan keanehan. Perasaannya saja, atau memang semua pelayan di sini laki-laki?

"Kenapa pelayan yang gue lihat semua batangan, ya? Kok nggak ada perempuan?" gumam Noe. Menyadari sesuatu, mata Noe membulat sempurna. "What?! Jangan-jangan Pak Samuel emang generasi pelangi."

"Generasi pelangi?" ucap seorang cowok di belakang Noe.

Gadis itu membalikkan badannya. "Loh, kok lo ngikutin gue?" tanya Noe, menyadari bahwa pelayan yang tadi mengikuti dirinya.

Just Kidding Sir (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang